Hak Angket ke KPK, Partai Penolak Belum Konsisten

Reporter

Rabu, 3 Mei 2017 08:27 WIB

Rapat paripurna DPR membahas usulan hak angket diwarnai dengan keluarnya sejumlah anggota dewan yang menolak usulan hak angket kepada KPK, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 28 April 2017. Tempo/Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa partai politik menyatakan menolak hak angket untuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Tapi hingga kemarin mereka belum secara tegas dan konsisten menjalankan sikap tersebut. Meski menolak hak angket, mereka berencana mengirim perwakilan partai ke panitia khusus hak angket selepas masa reses pada 18 Mei 2017 mendatang.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan partainya masih mengkaji untuk menurunkan tiga perwakilannya ke pansus hak angket. “Kalau tidak mengirim bisa menyelesaikan masalah, ya, kami tidak kirim. Atau, kami kirim untuk bertarung di dalam,” kata dia di kantor Majelis Permusyawaratan Rakyat, kemarin. PAN adalah partai yang menyatakan menolak hak angket.


Baca: Polemik Hak Angket, Bambang Widjojanto: KPK Diincar Sakratul Maut

Hak angket KPK resmi disetujui dalam rapat paripurna yang ricuh pada Jumat pekan lalu. Saat itu, Fraksi Gerindra melakukan walk out karena pemimpin sidang, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, langsung mengetuk palu tanda persetujuan saat rapat penuh hujan interupsi.

Awalnya, hanya tiga partai yang menolak hak angket pada rapat paripurna, yakni Gerindra, Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Tapi kini partai yang menolak bertambah dengan PAN, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan. Sisanya, Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, NasDem, dan Hanura tetap setuju melanjutkan hak angket.

Wakil Ketua Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman memastikan partainya akan mengirimkan perwakilan ke pansus karena konsekuensi pengambilan keputusan. “Mau enggak mau, kami harus tunduk pada keputusan. Partai kami juga minoritas,” ujar dia.


Baca: Hak Angket KPK, Denny Indrayana: Itu Modus Baru Lemahkan KPK

Sikap PPP masih bimbang. Sekretaris Fraksi PPP Amir Uskara mengatakan, jika partai-partai penolak hak angket mengirimkan anggotanya ke pansus, PPP juga akan mengirim, begitu pula sebaliknya. “Kami ingin mengawal KPK. Kalau mengirim, kami mau pansus tidak akan melemahkan KPK,” kata Amir.

Ketua DPP Gerindra Sodiq Mudjahid mengatakan partainya sudah bulat tidak akan mengirim wakilnya ke pansus. Ia berharap partai-partai lain yang menolak hak angket juga mengambil langkah serupa. Alasannya, berdasarkan Pasal 201 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang MPR, DPD, DPR, dan DPRD (MD3) dan Pasal 94 Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, semua fraksi harus mengirimkan perwakilannya ke pansus. Artinya, jika partai tidak mengirimkan wakilnya, pansus hak angket tidak akan berjalan. “Itu harapan kami,” ujar dia.


Baca: Pengamat: Partai Penolak Hak Angket KPK Jangan-jangan Pencitraan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar memastikan partainya tidak akan mengirim perwakilan ke pansus. Alasannya, PKB tidak mendukung hak angket, meski salah satu anggotanya, Rohani Vanath, menjadi inisiator hak angket. Mengenai sikap Rohani itu, PKB telah bersikap tegas: “Sudah dicabut,” ujar Muhaimin.

Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan masih mengkaji apakah pansus bisa berhenti karena partai tidak mengirimkan keterwakilannya. Yang jelas, kata dia, hak angket sudah resmi berlanjut karena hasil keputusan rapat paripurna.


HUSSEIN ABRI


Advertising
Advertising

Baca: Partai Politik Penolak Hak Angket KPK Bantah Tudingan Pencitraan

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

23 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

5 hari lalu

Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

5 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya