Sengketa Pilpres 2024, Tim Hukum Anies-Muhaimin Paparkan Kampanye Terselubung Jokowi

Jumat, 29 Maret 2024 20:17 WIB

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin (Amin), Bambang Widjojanto menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menggerakkan aparat dan membantu memenangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Hal itu, kata Bambang, mulai dari kunjungan kerja Jokowi pada 22 Oktober 2023 hingga 10 Februari 2024. Menurut BW, sapaan akrabnya, dalam konteks Pilpres 2024 kunjungan itu tidak dapat dilihat dari sekadar kunjungan kerja biasa dari seorang pemimpin negara. Ditambah pada akhir Mei 2023, Jokowi dengan tegas menyatakan niatnya untuk turut serta dalam Pemilu 2024.

“Penyataan “presiden boleh memihak dan kampanye” di akhir Januari 2024 dapat dikualifikasi sebagai manifestasi dari sikap dan perilaku patronasi yang mensugesti peran para menteri,” ujar BW, melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 29 Maret 2024.

Sikap patronase tersebut, BW menilai, akan mempengaruhi para menteri di kabinetnya untuk memberikan dukungan terbuka dan terlibat dalam kampanye mendukung Prabowo-Gibran.

Mantan Wakil Ketua KPK itu juga menjelaskan, tindakan tersebut melanggar prinsip Pemilu dan dapat dikategorikan sebagai kecurangan Pemilu yang melibatkan tindakan-tindakan yang tidak etis.

Advertising
Advertising

Tindakan tersebut, kata BW, dapat diamati dari sikap dan perilaku menteri dan kementeriannya. Dia mencontohkan Menteri Agama yang menyatakan dukungan terbuka dan memberikan arahan kepada penyuluh agama untuk mendukung salah satu pasangan calon.

“Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan siap memberi 4 persen suara untuk 02 dan memberi pengarahan ke penyuluh agama untuk menangkan 02,” imbuh BW.

Begitu juga dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendampingi Gibran dan mendirikan gerakan relawan untuk Prabowo-Gibran.

BW menilai keterlibatan aparat dan aparatur pemerintahan juga terjadi hingga ke tingkat terendah, misalnya di berbagai daerah di Indonesia di mana kepala daerah dan perangkat desa secara masif dipaksa untuk mendukung salah Paslon 02 tersebut.

“Yang terjadi di Sumatera Utara, Pj. Kepala Daerah kerap mengumpulkan kepala dinas untuk kemenangan paslon 02,” lanjut BW.

Dia kemudian merinci, dampak dari semua tindakan tersebut adalah kemenangan yang sangat besar bagi Prabowo-Gibran, dengan mendulang suara terbanyak di berbagai provinsi di Indonesia. Kemenangan tersebut menimbulkan dugaan akan adanya kecurangan Pilpres 2024.

“Ada keunggulan di atas 60 persen untuk berbagai daerah, yaitu antara lain di Sulawesi Tenggara mencapai lebih dari 71 persen, di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur di atas 69 persen serta di Sulawesi Barat, Gontalo dan Papua di atas 60 persen,” lanjut BW.

BW menduga Jokowi melakukan praktik kampanye terselubung dan sekaligus menggerakkan berbagai sumber daya dipemerintahan sebagai modus operasi.

“Itu sebabnya MK diminta untuk mendelegitimasi kemenangan yang dihasilkan dari kecurangan absolut itu dengan melakukan diskualifikasi pasangan calon 02; atau diskualifikasi calon wakil presiden 02,” imbuh dia.

Pilihan Editor: RUU DKJ Disahkan DPR sebagai Undang-undang Terdapat Soal Kawasan Aglomerasi, Begini Penjelasannya

Berita terkait

Papua Tengah Jadi Provinsi dengan Jumlah Perkara Sengketa Pileg Terbanyak

2 jam lalu

Papua Tengah Jadi Provinsi dengan Jumlah Perkara Sengketa Pileg Terbanyak

MK mengungkapkan Papua Tengah menjadi provinsi dengan permohonan sengketa pileg 2024 terbanyak dengan 26 perkara.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

3 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

3 jam lalu

Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

4 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaanya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Soroti Sirekap Menjelang Pilkada, Perludem: Kalau Tak Disiapkan, Masalah di Pemilu Bisa Terulang

5 jam lalu

Hakim MK Soroti Sirekap Menjelang Pilkada, Perludem: Kalau Tak Disiapkan, Masalah di Pemilu Bisa Terulang

Perludem menanggapi soal hakim MK Arief Hidayat yang mewanti-wanti KPU soal permasalahan Sirekap menjelang pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

5 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

6 jam lalu

Syarat Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden di Kantor atau Instansi, Wajibkah?

PDIP memberi klarifikasi mengapa tak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumatera Utara. Wajibkah pemasangan foto presiden dan wakil presiden?

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

7 jam lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Rumputnya Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

7 jam lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya