Demokrat DKI Sebut Pemilu 2024 Dimenangkan Kekuatan Kapital Oligarki

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Senin, 25 Maret 2024 09:12 WIB

Ketua Umum Partai Demomrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato saat bertemu dengan kadernya di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Dari pidatonya, AHY meminta para kadernya untuk mengawal agar Presiden Joko Widodo bisa menuntaskan tugas dan program di masa pemerintahanya dengan baik. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Demokrat DKI menilai Pemilu 2024 dimenangkan oleh kekuatan kapital oligarki yakni diduga adanya politik jual beli suara dalam pelaksanaan pesta demokrasi.

"Politik jual beli suara akan membuat rakyat tenggelam dalam pesta oligarki, mengutuk orde baru tapi meniru tanpa malu," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Taufik Hidayat atau Tope di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024.

Tope menjelaskan, mereka yang tidak memiliki modal kapital berlimpah dipastikan tersingkir, termasuk juga bagi mereka yang menolak menggadaikan diri pada para tuan modal.

Pada Pemilu 2024 ini, ungkapnya, kaderisasi, artikulasi dan agregasi tereliminasi dalam sistem politik transaksional lantaran adanya variabel kapital.

Dia mengklaim senantiasa membantu rakyat. Misalnya menolong lahiran seorang warga, sekolah anak hingga lulus sekolah, dan mendapatkan akses pekerjaan.

Advertising
Advertising

Namun sayangnya, lanjutnya, saat Pemilu 2024, warga tersebut malah memilih partai lain hanya karena diberi iming-iming uang Rp 200 ribu per orang.

Oleh karena itu, dia menilai, rakyat ikut menikmati politik jual beli sambil teriak berantas korupsi. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah percaya dan menitipkan aspirasinya dengan memilih Demokrat.

"Terima kasih 444.314 warga Jakarta yang telah memberikan kepercayaan kepada partai Demokrat dalam Pemilu 2024," katanya.

Komisi Pemilihan Umum telah mengumumkan hasil Pemilu 2024 baik pilpres maupun pileg. Namun, sejumlah kalangan berharap sistem pemilu ke depan diperbaiki hingga menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat secara demokratis.

Perolehan kursi Partai Demokrat untuk DPR RI mengalami penurunan kursi. Pada 2019, Partai Demokrat mendapatkan 52 kursi sedangkan 2024 hanya 42 kursi.

Sebelumnya, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut partainya mengalami anomali di Pemilu 2024 yang cukup mengkhawatirkan untuk kehidupan demokrasi yakni menghadapi tantangan masifnya politik uang.

"Dari mana kita harus bisa menyiapkan uang luar biasa besar itu untuk mempertahankan kursi untuk mendapatkan kursi," ucap AHY.

Pilihan Editor: MK Batasi Jumlah Saksi yang Hadir dalam Sidang Sengketa Pemilu, Berapa Jumlahnya?

Berita terkait

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

4 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

9 jam lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

13 jam lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

1 hari lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

1 hari lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya