Politikus Demokrat Sebut Ucapan Puan Maharani Soal Sumatera Barat Hanya Retorika

Sabtu, 5 September 2020 13:02 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato dalam pembukaan masa persidangan I tahun 2020-2021 di gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Juli 2020. Sidang tersebut mendengarkan pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rangka pembukaan persidangan I tahun 2020-2021 dan mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo dalam rangka penyampain RUU tentang APBN TA 2021 disertai nota keuangan dan dokumen pendukungnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani angkat bicara ihwal pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani ihwal Sumatera Barat dan Pancasila. Kamhar mengatakan hanya Puan yang bisa menjelaskan maksud pernyataannya.

Meski begitu, Kamhar mengatakan Demokrat menganggap pernyataan Puan itu retorika saja.

"Partai Demokrat memandang pernyataan tersebut sebatas retorika saja, karena semua memahami secara substansi Sumatera Barat tak mungkin bisa dipisahkan dari Pancasila," kata Kamhar kepada Tempo, Sabtu, 5 September 2020.

Kamhar mengatakan, Sumatera Barat adalah daerah asal para pendiri dan tokoh bangsa. Seperti Hatta, Sjahrir, K.H. Agus Salim, dan M. Yamin yang ikut dalam proses dialektika dan elaborasi Pancasila, baik secara langsung maupun tak langsung.

"Mereka juga tercatat dalam sejarah membela Pancasila dari berbagai rongrongan ideologi lain," kata Kamhar.

Advertising
Advertising

Kamhar mengakui ucapan Puan Maharani berdampak terhadap Mulyadi-Ali Mukhni, pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumbar yang diusung Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan PDIP. Namun ia berharap dampak itu bisa segera dikelola agar tak berkepanjangan.

"Tentunya ada dampak, kami berharap damage effect-nya bisa dikelola dan bisa di-recovery dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Kamhar.

Kamhar juga berujar, dalam konteks Pilgub Sumbar, Mulyadi dan Ali Mukhnilah yang paling berperan untuk meyakinkan masyarakat. Menurut Kamhar, kedua figur tersebut bukan tokoh baru di Sumatera Barat.

Kamhar mengklaim Mulyadi dan Ali Mukhni sudah banyak berkontribusi pemikiran dan tindakan dalam pembangunan di Bumi Minangkabau selama ini. Selain itu, kata dia, mereka juga memiliki visi misi yang konkret dan relevan untuk menjawab permasalahan serta tantangan Sumbar lima tahun mendatang.

Menurut Kamhar, selama ini keduanya juga sudah bekerja untuk dapat memenangkan kontestasi Pilgub Sumbar 2020.

"Sehingga kami optimis bahwa pasangan ini, di mana terdapat kader utama Partai Demokrat Mulyadi yang akan maju sebagai Cagub Sumbar akan dapat memenangkan hati dan pikiran masyarakat," kata Kamhar.

Berita terkait

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

1 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

2 hari lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

2 hari lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya