Jaringan Gusdurian Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Midodareni di Solo

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Agustus 2020 13:21 WIB

Alissa Wahid. Dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Gusdurian menganggap perlu dibentuk langkah kongkrit dari berbagai pihak untuk menyelesaikan kasus intoleransi atas nama agama. Dia mengatakan peristiwa kekerasan yang terjadi di Solo, Jawa Tengah semakin menambah catatan buruk intoleransi di Indonesia.

“Hal ini sungguh ironis mengingat Presiden Joko Widodo pernah menyerukan tidak ada tempat bagi intoleransi di Indonesia,” ujar Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid dalam keterangan pers pada Senin, 10 Agustus 2020.

Seperti diketahui, sekelompok massa membubarkan sebuah acara doa di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, hingga menyebabkan tiga orang terluka pada Sabtu petang, 8 Agustus 2020. Diduga massa melakukan penyerangan lokasi penyelenggaraan acara pernikahan warga atau midodareni lantaran menganggap ada kegiatan yang berbau syiah.

Dalam hal ini, Jaringan Gusdurian memberikan 6 poin sebagai pernyataan sikap terhadap kasus tersebut. Pertama, mengutuk penyerangan itu karena mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Kedua, meminta kepolisian setempat menuntaskan kasus tersebut melalui mekanisme konstitusi. Hal itu dilakukan tanpa mempertimbangkan opsi harmoni sosial karena dianggap akan melanggengkan praktik kekerasan di masa mendatang.

Ketiga, meminta kepada pemerintah daerah agar menjamin keamanan warga negara khususnya yang berstatus sebagai kelompok rentan. Keempat, meminta tokoh agama setempat saling menebar gagasan agama yang penuh rahmah.

Kelima, mengajak para Gusdurian dan masyarakat untuk terus merawat semangat Bhinneka Tunggal Ika atau kemajemukan bangsa. Terakhir, menyerukan seluruh warga negara Indonesia agar tidak menggunakan kekerasan dan ujaran kebencian terhadap mereka yang berbeda. “Sebagaimana kata Gus Dur, kemajemukan harus bisa diterima tanpa adanya perbedaan,” tutur Alissa Wahid.

MUHAMMAD BAQIR | AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

3 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

14 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

48 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

51 hari lalu

Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab

Baca Selengkapnya

Hizbullah Ingin Balas Dendam ke Israel, Seberapa Besar Ancamannya?

16 Februari 2024

Hizbullah Ingin Balas Dendam ke Israel, Seberapa Besar Ancamannya?

Hizbullah menunjukkan kemajuan militernya pada 2006 selama perang lima minggu dengan Israel, menculik dua tentara dan membunuh lainnya.

Baca Selengkapnya

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

9 Februari 2024

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

Jaringan Gusdurian mencatat ada 105 dugaan pelanggaran pemilu selama masa kampanye sampai 8 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

24 Januari 2024

Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

Para ibu diminta tak menyamakan alergi dan intoleransi pada anak karena meski mirip, keduanya berbeda, agar anak tidak kurang gizi.

Baca Selengkapnya

Makin Panas, Pakistan Luncurkan Serangan ke Iran terhadap Target-target Militan

18 Januari 2024

Makin Panas, Pakistan Luncurkan Serangan ke Iran terhadap Target-target Militan

Pakistan melakukan serangan di Iran menargetkan militan separatis, dua hari setelah Teheran meluncurkan serangan ke wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

1 Januari 2024

Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

Ada tiga dosa pendidikan yang perlu segera ditangani dan dituntaskan oleh Kemendikbud.

Baca Selengkapnya