TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Gusdurian menggalang gerakan donasi gawai untuk membantu siswa kurang mampu yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Sebagian sudah dilakukan teman-teman Gusdurian di Surabaya dan juga di Malang," ujar pegiat Jaringan Gusdurian, Suraji, di Jakarta, Ahad, 26 Juli 2020.
Suraji menjelaskan gerakan donasi gawai tersebut dilatarbelakangi keprihatinan akan banyaknya siswa yang kesulitan mengakses pembelajaran daring. Sebab mereka tidak memiliki telepon seluler.
"Sebagian teman-teman ada yang modelnya menggalangkan dana dan ada juga yang menyumbangkan gawai, kemudian menyalurkannya ke anak-anak yang membutuhkan," kata dia.
Dia mengatakan gerakan tersebut rencananya akan diperluas tidak hanya di wilayah Jawa Timur, tapi juga ke sejumlah daerah di Tanah Air.
Selain donasi gawai, Jaringan Gusdurian juga ada yang meminjamkan gawai kepada siswa yang membutuhkan.
"Dalam waktu dekat, kami akan menggalang dana untuk skala yang lebih besar lagi. Sehingga dapat membantu banyak anak," kata Suraji lagi.
Suraji berharap pemerintah daerah menyediakan layanan PJJ di setiap desa. Sehingga siswa dapat mengakses pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Terutama yang berada di pedalaman.
Sejumlah daerah yang berada di zona kuning, oranye dan merah masih menyelenggarakan PJJ pada tahun ajaran 2020-2021. Namun, pelaksanaan PJJ tersebut mengalami kendala, di antaranya ketersediaan internet, gawai, hingga kecakapan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran daring.