Pengamat: Sukses AHY Pimpin Demokrat Dilihat dari Pilkada 2020

Reporter

Fikri Arigi

Minggu, 15 Maret 2020 20:31 WIB

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri Kongres V Partai Demokrat, di JCC, Senayan, Ahad, 15 Maret 2020. Ia disebut telah mengantongi 90 persen suara untuk menjadi Ketua Umum partai berlogo bintang mercy ini. TEMPO/Fikri Arigi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik asal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan keberhasilan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat baru, dapat diuji dari Pilkada 2020. “Apakah AHY bisa meningkatkan kemenangan kepala daerah di 170 wilayah? Ini ukuran paling dekat apakah AHY akan bisa memimpin Demokrat ke depan atau tidak,” kata Adi saat dihubungi, Ahad 15 Maret 2020.

Adi mengatakan AHY sudah punya bekal dalam memimpin Demokrat. Secara politik organisatoris, AHY punya pengalaman menjadi calon gubernur DKI Jakarta, dan komandan Kogasma. Secara personal pun AHY cukup populer dan rajin turun ke daerah.

Sebagai modal utama pengalaman tersebut dinilai cukup karena Demokrat punya basis pemilih tradisional loyalis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih kuat. Tugas AHY tinggal merawat basis itu dan melebarkan sayap dukungan politik. “Apalagi AHY satu-satunya Ketua Umum Partai Politik yang masih muda, ini bekal tambahan.”

Selain itu, menurut Adi, AHY harus mencari Sekretaris Jenderal yang mampu mengimbangi AHY sebagai magnet pemilih di luar Demokrat. Sekjen juga harus sosok yang mampu menerjemahkan pikiran SBY.

AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi. Ia dipilih oleh 34 DPD, dan 514 DPC Partai Demokrat. AHY terpilih menggantikan ayahnya, SBY yang memimpin partai berlogo bintang Mercy ini sejak 2013.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

20 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

21 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

1 hari lalu

Sengketa Pileg, KPU Tegaskan Tak Ada Pengalihan Suara Demokrat ke PKB di Dapil Jateng 5

Kuasa hukum KPU mengatakan, berdasarkan analisis hasil pemilihan, tidak ada penambahan suara sebagaimana yang dituduhkan Pemohon.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

1 hari lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

2 hari lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya