Alumni Unair Menolak Dikaitkan dengan Pelaku Teror Bom Surabaya

Reporter

Tempo.co

Selasa, 15 Mei 2018 21:02 WIB

Personel Brimob Polda Jawa Timur melakukan pengamanan di sekitar lokasi rumah kontrakan pelaku bom bunuh diri Polrestabes Surabaya, di Tambak Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur, 15 Mei 2018. Para tetangga sekitar mengaku belum begitu mengenal keluarga pelaku bom bunuh diri, Tri Murtono lantaran keluarga Tri baru menempati kontrakan itu sekitar 3 bulan terakhir. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA), Surabaya, menolak dikaitkan dengan Dita Oepriarto, pelaku teror bom Surabaya, Ahad, 13 Mei 2018.

Sebab, menurut juru bicara IKA UA, Maksum, meski Dita pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Unair pada 1991, yang bersangkutan dropped out (DO) dari kampus. “Karena memang tidak logis dan tidak ada kaitannya sama sekali meskipun pelaku pernah kuliah di Universitas Airlangga,” katanya, Selasa, 15 Mei 2018.

Baca: Polisi Serahkan 12 Jenazah Korban Meninggal Bom Surabaya

Dalam lima butir pernyataan sikap IKA UA yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, Haryanto Basoeni dan Budi Widajanto, IKA UA mengutuk keras aksi terorisme di tiga gereja di Surabaya dan di markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.

Menurut IKA UA, aksi teror merupakan tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan. Tindakan keji itu juga tidak dibenarkan satu pun agama yang ada. Karena itu, Keluarga Besar IKA UA menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya akibat aksi teror tersebut.

Simak: 11 Jenazah Pelaku Bom Surabaya dan Sidoarjo Teridentifikasi

IKA UA juga mengimbau warga Surabaya selalu bekerja sama dan bahu-membahu melawan dan mencegah aksi terorisme. “(Kami) mempercayakan sepenuhnya penindakan tegas serta pengusutan tuntas pelaku teror hingga ke akar-akarnya kepada aparat keamanan,” ujar Haryanto dalam pernyataan sikap tertulis.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial dan aplikasi perpesanan perihal status pelaku teror bom Surabaya, Dita Oepriarto, sebagai alumnus Universitas Airlangga angkatan 1991.

Rektor Universitas Airlangga M. Nasih membenarkan Dita pernah belajar di kampus tersebut pada 1991. "Yang bersangkutan memang pernah terdaftar sebagai mahasiswa Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran, bukan D3 Akuntansi," katanya kepada Tempo, Senin, 14 Mei 2018.

Lihat: Pelaku Bom di Surabaya Satu Keluarga, Begini Pembagian Tugasnya

Namun Dita, kata Nasih, tidak lulus alias DO dari program tersebut. Ia hanya menempuh 47 SKS dengan IPK 1,47. Saat kuliah, Dita tidak pernah aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan, baik di senat maupun unit kegiatan mahasiswa.

Sebelumnya, Dita bersama istri dan empat anaknya melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja berbeda di Surabaya. Selain Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, bom bunuh diri juga menyasar Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro dan Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya.

Berita terkait

5 Tahun Bom Surabaya, Penyintas: Pelaku Adalah Korban dari Ideologi yang Berhak untuk Dimaafkan

14 Mei 2023

5 Tahun Bom Surabaya, Penyintas: Pelaku Adalah Korban dari Ideologi yang Berhak untuk Dimaafkan

Penyintas bom Surabaya telah berdamai dan memaafkan pelaku bom bunuh diri. Hal itu diungkapkan saat memperingati lima tahun bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Tokoh Lintas Agama Berdoa Bersama Peringati Bom Surabaya

14 Mei 2019

Tokoh Lintas Agama Berdoa Bersama Peringati Bom Surabaya

Tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat berkumpul serta berdoa bersama di Gereja Santa Maria Tak Bercela untuk peringati setahun bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Pimpinan JAD Bandung Terlibat Bom Surabaya

2 April 2019

Polisi Duga Pimpinan JAD Bandung Terlibat Bom Surabaya

Kepolisian tengah memburu pimpinan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah atau JAD jaringan Bandung berinisial A

Baca Selengkapnya

Napi Teroris Bom Surabaya Meninggal Saat Ditahan

15 Oktober 2018

Napi Teroris Bom Surabaya Meninggal Saat Ditahan

Berdasarkan keterangan dari dokter lapas, napi teroris bom Surabaya Agus Tri Mulyono mengalami sesak nafas sejak satu pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Polri Telah Tangkap 270 Terduga Teroris Pasca-Rusuh Mako Brimob

19 Juli 2018

Polri Telah Tangkap 270 Terduga Teroris Pasca-Rusuh Mako Brimob

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan update penangkapan teroris tersebut saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi Hukum DPR.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Terus Buru Terduga Teroris, 2 Orang Ditangkap di Sleman

19 Juli 2018

Densus 88 Terus Buru Terduga Teroris, 2 Orang Ditangkap di Sleman

Penangkapan terduga teroris di Sleman ini terkait dengan insiden bom di Surabaya pada Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Peran Z dalam Teror Bom Surabaya

15 Juni 2018

Polisi Selidiki Peran Z dalam Teror Bom Surabaya

Informasi yang beredar menyebutkan Z berperan sebagai penyandang dana teror bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Mensos Ungkap Pesan Jokowi untuk Anak Terduga Pelaku Bom Surabaya

12 Juni 2018

Mensos Ungkap Pesan Jokowi untuk Anak Terduga Pelaku Bom Surabaya

Kementerian Sosial akan melakukan pengasuhan dan pendampingan atas anak-anak dari terduga pelaku bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Cerita Tri Rismaharini Bertemu Anak Terduga Pelaku Bom Surabaya

12 Juni 2018

Cerita Tri Rismaharini Bertemu Anak Terduga Pelaku Bom Surabaya

Bertemu dengan anak-anak terduga teroris yang selamat dari peristiwa bom Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengisahkan ini.

Baca Selengkapnya

Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

12 Juni 2018

Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

Kapolda Irjen Machfud Arifin mengatakan Kementerian Sosial akan menentukan pengasuh dan sekolah terbaik untuk anak-anak peledak bom Surabaya.

Baca Selengkapnya