Pengamat: Ingin Nyapres, Gatot Nurmantyo Harus Punya Rp 7 Triliun

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 27 April 2018 14:07 WIB

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun melihat peluang mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tipis untuk menjadi calon presiden. Gatot masih bisa dipertimbangkan jika memiliki kekuatan finansial yang besar.

“Sebab untuk pilpres membutuhkan dana yang besar sekitar Rp 3-7 triliun. Itu tidak semua elite politik punya,” kata Ubedilah saat dihubungi, Jumat, 27 April 2018.

Menurut dia, secara elektabilitas dan sosiologis Gatot memang mempunyai peluang untuk menjadi capres. Namun, kata dia, sayangnya Gatot Nurmantyo tidak mempunyai kendaraan partai untuk mengantarnya menjadi capres pada Pemilu 2019.

Baca juga: Ditanya Persiapan Pilpres, Gatot Nurmantyo: Nanti Saya Ditegur

“Itu menjadi PR (pekerjaan rumah) terbesarnya. Jika tidak bisa menarik parpol Gatot hanya akan menjadi wacana saja,” ujarnya. “Nanti akan ada permainan di ujung.”

Advertising
Advertising

Ubedilah melihat masing-masing partai memupunyai jagoannya sendiri-sendiri untuk diusung, yang membuat Gatot Nurmantyo sulit masuk. Partai Demokrat, kata dia , punya sosok Agus Harimurti Yudhoyono, PKB ada ketua umumnya Muhaimin Iskandar, begitu juga PAN memiliki Zulkifli Hasan.

Nah, situasi tersebut yang menyulitkan Gatot untuk mendapatkan tiket capres. Menurut dia, jika Gatot Nurmantyo ingin mendapatkan tiket capres pasti ada syaratnya. Salah satu syaratnya adalah dia mesti mempunyai kekuatan finansial yang besar.

Sebelumnya Kivlan Zen pernah mengungkapkan bahwa Gatot Nurmantyo punya logistik yang besar untuk maju menjadi calon presiden.

Baca juga: Kata Gatot Nurmantyo Soal Dukungan Relawan Sebagai Capres 2019

Menanggapi itu Gatot Nurmantyo mengatakan itu adalah doa. "Alhamdulillah. Itu saya punya keyakinan kalau seperti itu adalah doa. Insya Allah nanti saya punya uang seperti itu," kata Gatot menanggapi pernyataan Kivlan Zen saat mengunjungi kantor Tempo, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya