TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita Din Syamsuddin menyebut motif utama kelahiran Partai Pelita adalah untuk memperbaiki kerusakan struktural maupun moral yang terjadi dalam kehidupan kenegaraan di Tanah Air. Ia menyebut kerusakan ini jelas-jelas menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.
"Tentu panjang penjelasannya," kata Din Syamsuddin dalam acara rapat kerja nasional Partai Pelita di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, Senin, 16 Mei 2022.
Pertama, Din mencontohkan sistem politik yang diterapkan Indonesia saat ini. Jika dikaitkan dengan sila keempat Pancasila, kata dia, maka kesimpulannya adalah jauh panggang dari api.
Kedua, sistem perekonomian yang melahirkan kesenjangan dan oligarki ekonomi yang bersekongkol dengan oligarki politik. Akhirnya, kata dia, berkembanglah kleptokrasi di ranah pemerintahan.
"Adanya segelintir orang yang diberi amanah jabatan, tetapi digunakan untuk menjarah aset nasional. Inilah kerusakan struktural yang harus kita ubah," kata dia.
Partai Pelita merupakan partai politik baru yang dideklarasikan oleh Din, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 28 Februari 2022. Partai ini telah mengantongi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.
Hari ini, Partai Pelita menggelar rakernas yang dihadiri ratusan kader dan sejumlah figur. Mulai dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, hingga Buni Yani yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Ummat besutan politikus senior, Amien Rais.
Din menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun. Dengan catatan, partai tersebut betul-betul ingin menegakkan Pancasila dan UUD 1945 secara hakiki.
Din juga menjelaskan Partai Pelita adalah partai nasionalis religius, yang tidak secara formal mencantumkan dasarnya sebagai partai keagamaan. Akan tetapi, ia memastikan nilai-nilai etika dan norma agama akan dijalankan secara konsisten di Partai Pelita.
Adapun saat ini, Partai Pelita masih fokus untuk konsolidasi infrastruktur di tingkat provinsi sampai kecamatan. Lalu, Din juga menyebut partainya fokus untuk sukses dalam verifikasi administrasi dan faktual peserta Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).