Ketika Gatot Nurmantyo Mulai Menghitung Hari

Kamis, 29 Maret 2018 07:09 WIB

Gatot Nurmantyo. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Gatot Nurmantyo dalam beberapa pekan ini ternyata menikmati hari-harinya. Mantan Panglima TNI ini sibuk menunggu datangnya hari pensiun yang akan jatuh mulai 31 Maret 2018 esok. Surat Keputusan (SK) pensiun itu bahkan sudah terbit.

Aneka kegiatan dilakukannya, berkunjung ke sejumlah tokoh, termasuk media. Selasa 27 Maret 2018 lalu, Jenderal Gatot bertandang ke kantor TEMPO dan 'ngopi' di Kantor. Di sana, bicara banyak hal, cukup blak-blakan tentang siapa dia dan isu yang dihadapinya di penghujung masa jabatan panglimanya.

Raut wajah Gatot sumringah dalam obrolan selama 2,5 jam bercerita pengalaman selama 37 tahun kehidupan di TNI. “Cita-cita saya memang pensiun,” kata Gatot sembari menambahkan "Saya ingin menjadi orang yang merdeka setelah pensiun,"

BACA: Pertemuan Gatot Nurmantyo dan Prabowo, Gerindra: Daftar Capres

Gatot menjadi perwira pada 1 Maret 1982 dan pensiun 31 Maret 2018. "Saya sudah mendedikasikan semua pikiran saya untuk TNI. Saya tidak mau setengah-setengah,” kata Gatot lagi. Merdeka itu artinya, Gatot ingin sepenuhnya waktu dan kegiatannya, tanpa protokoler jenderal TNI.

Advertising
Advertising

Apa yang dilakukan Gatot setelah ini? Apakah akan terjun ke politik dan masuk bursa calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019? Namanya santer diduetkan dengan sejumlah tokoh, termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi. Elektabilitasnya dalam sejumlah survei juga tak kecil, peluangnya meroket.

Nama Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden riuh didengungkan ketika ia bertemu dengan Prabowo Subianto, pekan lalu. Salah seorang petinggi Gerindra menyebut pertemuan Gatot dengan Prabowo membahas posisi Gatot sebagai Cawapres. Gatot melamar posisi itu.

BACA: Gatot Nurmantyo: Bayangkan kalau 2019 Nanti Bukan Jokowi...

Ketika ditanya kemarin, Gatot membantah bila dikatakan bicara posisi untuk Pemilihan Presiden saat bertemu Prabowo. Menurut dia, ia bertemu Prabowo Subianto konteksnya adalah silaturahim, sama dengan pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambamg Yudhoyono.

Menurut Gatot, konteks pertemuan itu adalah ia ingin sowan dan mengucapkan terima kasih kepada para tokoh itu. Ia menyampaikan tugasnya sebagai Panglima sudah berakhir dan mau pensiun. Gatot mengatakan ingin berterima kasih, karena telah didukung fraksi dan partai politik saat menjalani uji kelayakan di DPR dulu.

Gatot mengaku enggan bicara soal Pilpres mengingat saat bertemu Tempo, ia belum memasuki tanggal pensiun itu. Menurut Gatot, baiknya pertanyaan itu dilontarkan setelah ia pensiun, beberapa hari lagi. "Sangat tidak etis saya bicara itu, nanti saja setelah pensiun," ujarnya.

Meski begitu, Gatot mengaku terbuka pada kemungkinan apa saja setelah ia memasuki masa pensiun. "Saya siap untuk menjadi apapun untuk mengabdi pada bangsa dan negara" katanya.

BACA: Ditanya Persiapan Pilpres, Gatot Nurmantyo: Nanti Saya Ditegur

Gatot menjelaskan pertemuannya dengan Prabowo. Dalam pertemuan itu, tidak pernah sekali pun ada pembicaraan soal capres dan cawapres. Meski begitu, diakui Gatot, ada tawaran terbuka dari Prabowo, bergabung bersamanya setelah purna tugas. "Tapi bergabung kemana kan tidak tahu juga, bisa jadi gabung berbisnis, gabung politik saya belum ambil putusan apapun," kata Gatot.

Gatot mengaku, di tengah menanti hari-hari pensiun ini, ia enggan mereka-reka apa yang akan terjadi. Gatot Nurmantyo mengaku takut bermimpi menjadi apa. "Saya pengin pensiun dulu, takut saya bermimpi apa setelah pensiun nanti"

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya