Panen Kartu Merah dan Kuning, Jokowi Dapat Rapor Biru dari SMRC

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 9 Februari 2018 13:05 WIB

Seorang warga menangis saat bersalaman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah blusukan di Sumatera Barat, 7 Februari 2018. Presiden Jokowi melakukan blusukan untuk meninjau beberapa proyek pembangunan infrastruktur dasar perdesaan di Sumatera Barat. Foto: Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah maraknya kartu kuning dan merah untuk Presiden Joko Widodo, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, mengatakan rapor Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini justru berwarna biru. Rapor positif itu karena tingginya tingkat kepuasan publik akan kinerja pemerintah Jokowi.

“Rapor Jokowi warnanya biru karena tingkat kepuasan publik tinggi, yakni sekitar 70 persen,” kata Djayadi Hanan saat dihubungi Tempo, Jumat, 9 Februari 2018. Tingkat kepuasan publik tinggi karena kondisi politik stabil, kondisi keamanan sangat stabil, kondisi penegakan hukum positif, program bidang infrastruktur berjalan, program pendidikan baik, dan program kesehatan baik, meski ada masalah kesehatan di Asmat yang belakangan santer diberitakan.

Baca:
SMRC: Elektabilitas Jokowi Terus Naik, Prabowo...
SMRC: Presiden Jokowi Kunci Elektabilitas PDIP...

Adapun beberapa pekerjaan rumah Jokowi yang harus diselesaikan Jokowi, kata Djayadi, yakni soal pertumbuhan ekonomi yang meski stabil tapi masih belum mencapai target seperti yang dijanjikan saat kampanye. Dulu Jokowi berjanji pertumbuhan ekonomi 7 persen. “Sampai sekarang masih di kisaran 5 persen,” kata Djayadi.

Masalah ekonomi lainnya yang patut diselesaikan Jokowi adalah masih banyaknya masyarakat yang mengeluhkan harga bahan pokok, pengangguran, dan juga kemiskinan. “Jadi di bidang ekonomi nilainya masih di kisaran 5,5 (lima setengah). Secara keseluruhan, dalam skala penilaian sepuluh maka rapornya antara 6-7,” kata Djayadi.

Advertising
Advertising

Jokowi mendapat “kartu kuning” dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa. Zaadit meniup peluit dan mengacungkan map kuning—ia menirukan gaya wasit memberikan kartu kuning dalam pertandingan sepak bola—sesaat setelah Jokowi berpidato dalam Dies Natalis ke-68 UI di kampus tersebut pada Jumat, 2 Februari 2018. Ia meminta pemerintah lekas mengatasi wabah campak dan gizi buruk di Asmat.

Baca juga:
Survei SMRC: 87,6 Persen Masyarakat Menilai...
LSI Prediksi Golkar Bakal Jadi Pesaing PDIP di...

Sehari setelahnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah memberikan “kartu merah” untuk Jokowi. Alasannya, agar pemerintah harus terus-menerus mengevaluasi perjalanan Indonesia secara mendalam. Pemerintah harus merefleksi dirinya. “Kita ini on the track atau tidak? Tidak usah tegang,” ujar Fahri seusai pembukaan musyawarah nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAKAMMI) di Hotel Royal, Kuningan, Sabtu, 3 Februari 2018.

SMRC menilai kartu kuning dan kartu merah merupakan bentuk ekspresi sekelompok orang yang memang tidak puas dengan kinerja Presiden atau memang bukan pemilih Jokowi. “Mereka yang paling sulit diyakinkan oleh Jokowi.”

Beberapa aspek kinerja Jokowi dinilai masih lemah seperti bidang ekonomi. “Ada alasan kelompok yang tidak puas untuk fokus hanya memperhatikan titik lemah atau kekurangan Jokowi,” kata Djayadi.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

7 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

7 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

10 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

10 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

10 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

11 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

12 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

13 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

14 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya