Sidang E-KTP, Dirut Murakabi Ungkap Kejanggalan Perusahaan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Juli Hantoro

Senin, 6 November 2017 19:07 WIB

Sejumlah massa yang tergabung dalam Serikat Perjuangan Rakyat Kecil Indonesia (SPRI) melakukan aksi unjukrasa didepan gedung KPK, Jakarta, 21 Maret 2017. Dalam aksinya mereka menuntut KPK segera mengusut tuntas kasus KTP elektronik dan segera menangkap nama sejumlah tokoh yang disebutkan menerima aliran dana kasus tersebut dalam dakwaan sidang. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Indikasi keterlibatan PT Murakabi Sejahtera dalam merekayasa tender proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP terus mencuat. Mantan Direktur Utama PT Murakabi Sejahtera, Deniarto Suhartono, sebelumnya diduga telah memimpin 14 perusahaan, yang hanya digunakan untuk merekayasa sejumlah tender.

Keterangan tersebut disampaikan Deniarto saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara e-KTP untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong pada hari ini. "Empat belas perusahaan menempati tempat yang sama, yaitu lantai 27 Menara Imperium, Jakarta Selatan," ujarnya kepada majelis hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Senin, 6 November 2017.

Menara Imperium sendiri dimiliki Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto. Di lantai 27 menara tersebut, Murakabi dan PT Mondialindo Graha Perdana menempati tempat yang sama, juga 12 perusahaan lain.

Baca juga: Peran Istri dan Anak Setya Novanto Mencuat di Sidang E-KTP

Murakabi merupakan salah satu peserta tender e-KTP. Keikutsertaan Murakabi dalam tender e-KTP pada 2011 disinyalir sebagai kongkalikong dan bagian rekayasa tender, yang telah diatur bakal memenangi konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia. Keponakan Setya Novanto, Irvanto, menjadi Direktur Operasional Murakabi, sementara putri Setya, Dwina Michaella, pernah menjadi komisaris Murakabi.

Adapun Mondialindo adalah pemilik 42,5 persen saham Murakabi. Sedangkan 80 persen saham Mondialindo dikuasai anak dan istri Setya, masing-masing 50 persen dan 30 persen. Setya pun pernah menjadi komisaris Mondialindo sekitar 2000 hingga 2002.

Deniarto mengakui, sejak 2003, 14 perusahaan ini baru dibentuk ketika akan mengikuti tender dalam sebuah proyek. Untuk dokumen yang akan dilampirkan saat tender, ia mengakui perusahaan mengarang keterangan mengenai kantor dan jumlah pegawai.

Sebagai contoh adalah Mondialindo. Kepada majelis hakim, Deniarto menjelaskan, perusahaan yang ia pimpin tersebut bergerak di bidang perminyakan dan perdagangan umum. Namun ternyata dengan bisnis seperti itu, Mondialindo hanya memiliki satu karyawan bernama Tri Anugerah Ipung. Satu karyawan lain, Sodri, hanya bertugas sebagai office boy.

"Bisnis mentereng, tapi karyawan cuma dua biji," kata ketua hakim John Halasan Butar Butar ketika mendengar kesaksian Deniarto mengenai Mondialindo. Hakim juga tampak kesal karena Deniarto sebagai dirut tidak mengetahui banyak soal perusahaan yang ia pimpin, mulai biaya sewa kantor hingga para pemilik saham.

Adapun untuk Murakabi, keterangan dari Deniarto juga membuktikan perusahaan tersebut diduga sama sekali tidak dikelola secara profesional. Deniarto menyebutkan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan hanya sesuai dengan kebutuhan dan tidak ada prosedur tutup buku bagi perusahaan pada akhir tahun. "Tapi saat diaudit sehat, kok," ujarnya.

Baca juga: KPK Curigai Aliran Dana dari Perusahaan E-KTP ke Rudy Alfonso

Mondialindo pernah mengikuti tender proyek minyak di Kalimantan Barat, tapi gagal. Adapun Murakabi juga ikut proyek e-KTP, tapi lagi-lagi gagal.

Hakim sempat memastikan keterangan dari Deniarto apakah keikutsertaan Murakabi dan perusahaan lain hanya taktik perusahaan. Deniarto menepis tudingan itu, "Bukan taktik itu, bukan asal ikut."

Jaksa Abdul Basir tidak menampik timnya ingin membuktikan sepak terjang Murakabi, Mondialindo, dan perusahaan lain yang mengikuti proyek e-KTP secara akal-akalan. "Ya, kurang-lebih begitu," ujarnya.

Berita terkait

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

37 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

37 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Beberkan Intervensi Jokowi ke KPK, Profil Agus Rahardjo Disorot

18 Desember 2023

Beberkan Intervensi Jokowi ke KPK, Profil Agus Rahardjo Disorot

Agus Rahardjo mendapat sorotan setelah ungkapkan Jokowi marah dan lakukan intervensi penyelidikan kasus korupsi e-KTP. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Belum Tahu Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi

15 Desember 2023

Jokowi Belum Tahu Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi

Jokowi menyatakan tak tahu jika Agus Rahardjo diadukan ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

Pandawa Nusantara Polisikan Agus Rahardjo Usai Sebut Jokowi Marah dan Intervensi Kasus di KPK

12 Desember 2023

Pandawa Nusantara Polisikan Agus Rahardjo Usai Sebut Jokowi Marah dan Intervensi Kasus di KPK

Eks Ketua KPK periode 2015-2019, Agus Rahardjo dipolisikan buntut sebut Presiden Jokowi memarahinya karena usut kasus korupsi e-KTP. Siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

Ramai Soal Agus Rahardjo Ungkap Intervensi Jokowi, Begini Kata ICW, Bahlil hingga Novel Baswedan

6 Desember 2023

Ramai Soal Agus Rahardjo Ungkap Intervensi Jokowi, Begini Kata ICW, Bahlil hingga Novel Baswedan

Soal eks Ketua KPK Agus Rahardjo yang mengaku pernah dimarahi Jokowi saat usut korupsi e-KTP mendapat tanggapan ICW, Bahlil , Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Marah Saat KPK Usut Kasus Korupsi E-KTP, Berikut Deretan Kemarahan Jokowi Lainnya

4 Desember 2023

Jokowi Disebut Marah Saat KPK Usut Kasus Korupsi E-KTP, Berikut Deretan Kemarahan Jokowi Lainnya

Eks Ketua KPK Agus Rahardjo sebut Jokowi marah saat KPK usut korupsi e-KTP yang menyeret Setya Novanto. Bukan sekali itu Jokowi ungkap kekesalan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

4 Desember 2023

Jokowi Disebut Pernah Marah karena KPK Usut Korupsi E-KTP, Ini Kilas Balik Kasus yang Seret Setya Novanto

Jokowi disebut pernah memarahi Ketua KPK Agus Rahardjo gara-gara pengusutan korupsi e-KTP. SImak kilas kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto ini.

Baca Selengkapnya

Catatan Eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Bangun 2.000 Desa Mandiri Energi, Soal Wadas, Gagal Piala Dunia U-20

5 September 2023

Catatan Eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo: Bangun 2.000 Desa Mandiri Energi, Soal Wadas, Gagal Piala Dunia U-20

Berikut beberapa catatan prestasi dan kontroversi Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah. Bangun 2.000 desa mandiri hingga gagal Piala Dunia U20.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

18 Agustus 2023

Kilas Balik Kasus Korupsi Setya Novanto dan Imam Nahrawi, Napi Korupsi yang Dapat Remisi 17 Agustus 2023

Setya Novanto dan Imam Nahrawi mendapat remisi. Begini kasus korupsi Setnov dan eks Menpora itu.

Baca Selengkapnya