Yorrys Pertanyakan Dasar Pencopotan Dirinya dari Pengurus Golkar

Jumat, 13 Oktober 2017 18:33 WIB

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai saat menghadiri pertemuan antara partai politik pendukung Ahok-Djarot, di Hotel Novotel, Jalan Gadjah, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mencopot Yorrys Reweyai dari kursi Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dalam revitalisasi struktural partai dua hari lalu. Posisi Yorrys digantikan Letnan Jenderal (purnawirawan) Eko Wiratmoko.

Yorrys pun memprotes pencopotan itu karena dia merasa belum menerima surat pemberitahuan pergantian dan pemanggilan. "Saya akan coba melihat aturan-aturan dan saya akan bertanya ini sudah sesuai tidak?" katanya saat ditemui di Senayan, Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2017.

Baca: Gantikan Yorrys di Golkar, Ini Langkah Pertama Eko Wiratmoko

Menurut Yorrys, bila DPP Partai Golkar mau mengganti posisinya, seharusnya ada mekanisme rapat harian terbatas untuk memanggil dia terlebih dahulu. Setelah itu, baru dilakukan rapat pleno. "Sampai sekarang saya belum pernah dipanggil," tuturnya.

Yorrys sepakat bahwa Golkar perlu revitalisasi. Namun dia menilai perombakan struktural yang dilakukan Setya ini tidak sesuai dengan mekanisme. Sebab, menurut dia, pergantian pengurus Partai Golkar hanya dilakukan bila memenuhi salah satu dari tiga kriteria yang ditetapkan.

Ketiga kriteria tersebut adalah telah pindah partai, sudah ada keputusan tetap yang bersangkutan melanggar hukum, dan selama menjadi pengurus, tidak pernah aktif. "Saya masuk kriteria mana?" ucap Yorrys.

Simak: Pencopotan Yorrys Raweyai, Nusron Wahid: Saya Akan Protes

Selain itu, bila ada pergantian pengurus di tingkat DPP, kata Yorrys, dengan merujuk anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, harus berkonsultasi dan dapat persetujuan dari dewan pembina. Karena itu, Yorrys mempertanyakan kesungguhan revitalisasi yang dilakukan Setya. Sebab, Setya justru menambah jumlah pengurus dari 217 menjadi 310 orang.

Hal lain yang dikritik adalah masih tercantumnya nama Fahd El Fouz sebagai Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga. Padahal Fahd telah inkracht ditetapkan bersalah dalam korupsi pengadaan kitab suci Al-Quran. "Fahd sudah inkracht, (sedangkan) dasar penetapan (pencopotan) saya apa?" ucapnya.

Lihat: Setya Novanto Pecat Yorrys, Doli Kurnia: Golkar Lagi Sakit

Yorrys selama ini memang dikenal vokal mendesak Setya dinonaktifkan sebagai Ketua Umum Golkar. Ia beralasan elektabilitas Golkar tergerus akibat Setya yang sempat menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP.

Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Freddy Latumahina menyampaikan ada sejumlah pertimbangan yang menjadi alasan revitalisasi kepengurusan.

Aspek itu antara lain pindah partai, tidak aktif selama tiga bulan berturut-turut, direposisi, serta seseorang yang pernah mendapat teguran tapi tetap mengulangi perbuatannya berturut-turut. Ia meminta awak media menilai sendiri poin mana yang digunakan Setya untuk mencopot Yorrys Raweyai.

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

5 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

15 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

24 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

24 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

25 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

26 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

28 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

34 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

34 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

40 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya