TEMPO.CO, Slawi - Sebuah bus yang mengantar rombongan peziarah asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tercebur ke sawah di tepi jalan Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Senin malam, 16 Desember 2013. Akibat kecelakaan tunggal itu, enam penumpang tewas dan 36 lainnya menderita luka-luka.
Bus Premium Passion bernomor polisi F-7933-AA itu tergelincir pada saat melalui jalan menurun dan menikung sekitar pukul 23.30 WIB. Berdasarkan data dari papan informasi RSUD Dr Soeselo, Slawi, keenam korban tewas adalah Elis, 60 tahun, Rosidah (45), Yonah (37), Anah (57), Upin (35), dan Nani (belum diketahui umurnya).
Hingga pukul 11.00 WIB tadi, jenazah keenam korban masih berada di RSUD Dr Soeselo. Adapun 36 korban luka masih menjalani perawatan. Luka yang dialami para penumpang antara lain luka robek karena pecahan kaca hingga patah tulang. Seluruh korban tewas dan korban luka itu warga Desa Sumur Batu dan Desa Babakan Madang, Kecamatan Babakan Madang. "Para korban tiba di RSUD pada Selasa sekitar pukul 02.30 WIB," kata Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Soeselo, Muhammad Muslih.
Menurut Muslih, RSUD menerima informasi kecelakaan itu sekitar pukul 23.30. Sejumlah mobil ambulans beserta tim medis langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.
Salah seorang penumpang yang selamat, Maisaroh, 50 tahun, menerangkan bahwa rombongan terdiri dari 48 orang. "Kami berangkat dari Bogor kemarin (Senin) pukul 08.00," katanya. Dari Bogor, rombongan peziarah langsung ke Cirebon, Jawa Barat. Seusai berziarah di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Pekalongan. Di Pekalongan, mereka berziarah di makam salah satu habib. Sebelum pulang ke Bogor, rombongan berniat mampir ke obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal.
Belum diketahui siapa yang mengusulkan mampir ke Guci, tempat wisata pemandian air panas di Slawi. "Rencananya, rombongan pulang ke Bogor pada Selasa pagi," ujar Sudin, 60 tahun, keluarga korban selamat. Namun, di tengah perjalanan menuju Guci, bus berkapasitas 54 penumpang itu tercebur ke sawah. Kedalaman sawah sekitar 1,5 meter dari badan jalan. Karena melaju dalam kecepatan cukup tinggi, bus itu terguling hingga posisinya terbalik. Sopir bus, Aceng Suherman, 57 tahun, mengaku sudah menginjak pedal rem ketika hendak menikung. Tapi, ia beralasan, pedal rem terganjal botol Kratingdaeng.
"Sopir busnya ngebut sejak dari Bogor," kata penumpang lainnya, Azan, 45 tahun. Bahkan, bus itu sempat menyerempet mobil di Cirebon meski tidak sampai menyebabkan kecelakaan. "Kami sudah mengingatkan agar sopir tidak ugal-ugalan."
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tegal, Ajun Komisaris Padli, mengatakan dugaan sementara kecelakaan terjadi akibat kelalaian sopir. Ia menuturkan, bus keluaran 2012 itu kondisinya masih bagus dan remnya berfungsi normal. Tapi Aceng belum ditetapkan sebagai tersangka. "Kami masih mendalami keterangan dari para penumpang," ujar Padli.
DINDA LEO LISTY