TEMPO.CO, Medan - Anwar Conggo, aktor dalam film The Act of Killing, yang bergenre dokumenter, melancarkan protes kepada sutradara film tersebut, Joshua Oppenheimer.
Selain Anwar, protes juga disampaikan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumatera Utara Anuar Shah dan pelaku anti-PKI pada September 1965, Kamaluddin Lubis.
Anwar Conggo mengaku ditipu Joshua. "Saya merasa ditipu, satu contoh judulnya diubah. Judul awal film itu adalah Arsan dan Aminah," ujar Anwar sembari menunjukkan poster film yang digarap warga negara Australia itu di Medan, Kamis, 27 September 2012. (Baca juga: Pengakuan Algojo 1965)
Belakangan, film yang disebut digarap pada tahun 2008 itu, dengan setting lokasi di Kota Medan, berubah judul menjadi The Act of Killing. Hingga kini, Anwar mengaku belum pernah menonton film tersebut. "Sampai sekarang saya tidak pernah lihat (filmnya)," ujar dia.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Anuar Shah, atau biasa disapa Aweng, mengatakan, film tersebut mendiskreditkan organisasi Pemuda Pancasila, khususnya di Sumatera Utara. "Sejarah Pemuda Pancasila ini diambil sepotong-potong, tidak lengkap," katanya.
Aweng melanjutkan, film The Act of Killing tidak menceritakan berapa banyak korban dari organisasi Pemuda Pancasila, masyarakat, dan alim ulama yang dibunuh oleh partai komunis waktu itu.
Mantan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia pada 1965, Kamaluddin Lubis, menambahkan, akan melakukan upaya hukum terhadap film itu. "Kami akan tuntut dan saya sendiri yang akan menangani kasus ini," ujar Kamaluddin, yang juga berprofesi sebagai pengacara.
Untuk 'melawan' film The Act of Killing garapan Joshua, Aweng mengatakan akan membuat film serupa dengan cerita yang utuh. "Kami punya rencana, Pemuda Pancasila atas izin pimpinan pusat, akan membuat film dengan jalan cerita yang sebenar-benarnya," kata Aweng.
SOETANA MONANG HASIBUAN
Berita terpopuler lainnya:
Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G30S
Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat
Tiga Pesan Soeharto Kala G30S/PKI
Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965
Ketika Ibu Nasution Melihat Keke
Tragedi Kanigoro, PKI Serang Pesantren
Jadi Ade Irma, Keke Tumbuan Kenyang Ledekan