Komisi Yudisial: Aswanto Bisa Dipercaya Jadi Hakim MK  

Reporter

Kamis, 6 Maret 2014 19:40 WIB

Suasana pemungutan suara untuk memilih Hakim konstitusi di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, rabu(5/3). Dari Hasil rekomendasi pakar dan Pemungutan suara, Mantan Direktur Jenderal Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM Wahiduddin Adams dan Pengajar Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Aswanto terpilih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi yang akan menggantikan terdakwa dalam kasus dugaan suap Bupati Lebak, Akil Mochtar dan Harjono yang akan pensiun di Maret 2014. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Yudisial bidang Investigasi dan Pengawasan Hakim Eman Suparman yakin terhadap hakim Mahkamah Konstitusi yang baru, Aswanto. Sebagai seorang akademisi dan guru besar, Aswanto dinilai mampu menjalankan tugas konstitusi dengan jujur.

"Guru besar biasanya niatnya baik. Media silakan kawal saja," kata Eman seusai sidang etik di Mahkamah Agung, Kamis, 6 Maret 2014.

Eman juga mendukung terpilihnya Wahiduddin Adams meski memiliki latar belakang birokrat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ia berharap Wahiduddin selama menjabat sebagai pegawai negeri sipil selalu bertindak sesuai aturan dan tak pernah melakukan kasus. "Insya Allah baik keduanya," katanya. (baca: Calon Hakim MK Aswanto Janji Tak seperti Akil)

Eman menyatakan kualitas keduanya dalam hukum dan tata negara tak diragukan. Menurut dia, Komisi Yudisial kerap meminta bantuan keduanya sebagai ahli dan tim pewawancara dari tim akademisi saat proses seleksi hakim agung.

Wahiduddin Adams adalah mantan Direktur Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pria kelahiran Palembang, 17 Januari 1954, ini menempuh pendidikan strata satu di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jurusan Peradilan Islam tahun 1979. Ia kemudian mengambil studi De Postdoctorale Cursus Wetgevingsleer di Leiden, Belanda, tahun 1987. Ia meraih gelar magister dan doktor bidang hukum Islam di UIN Syarif Hidayatullah pada 1991 dan 2002. (baca: Wahiduddin Dinilai Berpotensi Didikte Patrialis)

Wahiduddin dikabarkan turut terlibat dalam penyusunan naskah akademik, perancangan, dan menjadi tim asistensi pemerintah dalam Rancangan Undang-Undang Peradilan Agama, RUU Zakat, RUU Wakaf, RUU Perbankan Syariah, RUU KUHP, dan RUU KUHAP.

Sedangkan Aswanto adalah guru besar dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar. Pria kelahiran Palopo, 17 Juli 1964, ini meraih gelar doktor di Fakultas Hukum Universitas Arilangga Surabaya. Ia juga tercatat pernah menjadi Ketua Panitia Pengawas Pemilu Sulawesi Selatan pada 2004, Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum Sulsel pada 2007, dan Tim Seleksi Dewan Kode Etik Mahkamah Konstitusi pada 2013.

Keduanya terpilih sebagai hakim MK yang baru berdasarkan hasil voting yang dilakukan 50 anggota Komisi Hukum. Wahiduddin mendapat 46 suara dan Aswanto 23 suara. Keduanya mengalahkan Atip Latipulhayat yang mendapat 19 suara dan Ni'matul Huda dengan 12 suara.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Disebut Terafiliasi PDIP, Hakim MK Saldi Isra Tunggu Putusan MKMK

46 hari lalu

Disebut Terafiliasi PDIP, Hakim MK Saldi Isra Tunggu Putusan MKMK

Hakim Saldi Isra angkat bicara usai dilaporkan ke Majelis Kehormatan Mahkamah Konsumen atas tudingan terafiliasi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Arsul Sani yang Dilantik Jadi Hakim Konstitusi

18 Januari 2024

Segini Harta Kekayaan Arsul Sani yang Dilantik Jadi Hakim Konstitusi

Mantan Wakil Ketua MPR, Arsul Sani dilantik menjadi Hakim Konstitusi

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Rekrut Calon Hakim MA Lewat Rekrutmen ASN 2024

15 Desember 2023

Pemerintah Bakal Rekrut Calon Hakim MA Lewat Rekrutmen ASN 2024

Calon hakim di lingkungan Mahkamah Agung (MA) menjadi salah satu kebutuhan yang akan dipenuhi lewat rekrutmen CASN 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

14 November 2023

Fakta-fakta Para Tokoh Bangsa Temui Gus Mus Soal Mahkamah Konstitusi

Aliansi yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang itu menyampaikan keprihatinan mereka ihwal merosotnya Mahkamah Konstitusi atau MK.

Baca Selengkapnya

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

13 November 2023

5 Mahasiswa Gugat Anwar Usman di PN Jakarta Pusat

Sebanyak lima mahasiswa mendaftarkan gugatan terhadap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Firli Bahuri Semakin Tersudut Pengakuan Syahrul Yasin Limpo

3 November 2023

Firli Bahuri Semakin Tersudut Pengakuan Syahrul Yasin Limpo

Mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyebutkan lima kali bertemu dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Ketua Mahkamah Konstitusi dan Periodenya: Jimly Asshiddiqie hingga Anwar Usman

25 Oktober 2023

Ketua Mahkamah Konstitusi dan Periodenya: Jimly Asshiddiqie hingga Anwar Usman

Sejak 2003, MK telah dipimpin oleh beberapa Ketua Mahkamah Konstitusi yang berperan penting dalam menjaga keberlanjutan dan independensi lembaga ini.

Baca Selengkapnya

Kejanggalan Putusan Mahkamah Konstitusi Diungkap Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat

18 Oktober 2023

Kejanggalan Putusan Mahkamah Konstitusi Diungkap Hakim MK Saldi Isra dan Arief Hidayat

Dua hakim MK mengungkapkan kejanggalan putusan MK dalam dissenting opinion. Berikut keanehan yang diungkap Saldi Isra dan Arief Hidayat.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat 9 Hakim Mahkamah Konstitusi, termasuk Anwar Usman

16 Oktober 2023

Profil Singkat 9 Hakim Mahkamah Konstitusi, termasuk Anwar Usman

Selain Anwar Usman, kakak ipar Jokowi, berikut profil singkat Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Koleksi Mobil Arsul Sani yang Baru Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

28 September 2023

Koleksi Mobil Arsul Sani yang Baru Jadi Hakim Mahkamah Konstitusi

Arsul Sani memiliki kendaraan senilai Rp 287 juta yang terdiri dari dua unit koleksi mobil dan satu unit sepeda motor. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya