TEMPO.CO, Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) menyayangkan pernyataan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), As’ad Said Ali, yang meminta publik melupakan pembantaian Partai Komunis Indonesia (PKI) 1965-1966.
Wahyu Djafar, Koordinator Penatau Kebijakan Elzam menilai pernyataan itu adalah kemunduran bagi organisasi yang pernah dipimpin mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur itu.
"Sikap demikian adalah suatu kemunduran, apalagi kalau melihat gerakan PBNU setidaknya satu dekade terakhir yang paling progresif dalam masalah ini," kata Wahyu pada Rabu 15 Agustus.
Wahyu menyatakan seharusnya PBNU sebagai organisasi massa yang cukup besar, justru mendorong upaya masyarakat untuk mencari kebenaran. Organisasi seperti NU sebenarnya bisa membantu menyelesaikan masalah ini, terlebih karena petugas pemerintah seperti tidak memiliki itikad baik dalam menangani masalah ini.
Dorongan dari NU diharapkan menjadi pijakan pemerintah untuk menuntaskan masalah masa lalu ini. "Di banyak negara di Amerika Latin, justru gereja menjadi pintu untuk mendorong proses rekonsiliasi dan pencarian kebenaran," ujar dia.
Lagipula, kata dia, tujuan mengungkap kasus ini, bukan untuk saling menyalahkan, tetapi untuk mencari kebenaran terhadap sejarah Indonesia itu sendiri.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler:
Berpengacara Sama, Polri Dicurigai Mau Main Mata
Ular Piton dengan 87 Butir Telur Ditemukan
Pengacara Djoko Susilo Juga Kuasa Hukum Mabes Polri
Kasus Simulator SIM, Ada Upaya Selamatkan Djoko?
Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth
Nasib Penggalian Bunker di Bawah Kantor Jokowi
SBY Akhirnya Buka Suara Soal Century
Sepupu Kate Middleton Tampil Telanjang di Playboy
Ketua KPK: Silakan Sadap Telepon Kami
Kuasa Hukum Polri Nilai UU KPK Lemah
Berita terkait
Alumni Fatayat NU Dukung Anies-Muhaimin, Ketua Muslimat NU Khofifah Dukung Prabowo-Gibran
8 Februari 2024
Profil Fatayat NU yang deklarasikan dukungan terhadap Anies - Muhaimin. Bertentangan dengan Ketua NU Khofifah yang dukung Prabowo- Gibran.
Baca Selengkapnya4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
29 November 2023
Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.
Baca SelengkapnyaSurat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto
20 November 2023
ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?
30 September 2023
Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?
Baca SelengkapnyaBerikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965
30 September 2023
Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.
Baca SelengkapnyaDokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965
29 September 2023
Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?
Baca SelengkapnyaSatgas UU Cipta Kerja Dorong Fatayat NU Miliki NIB, SPP-IRT, dan Sertifikat Halal.
29 Agustus 2023
Gelar Workshop Kemudahan Perizinan Berusaha, Satgas UU Cipta Kerja Dorong Fatayat NU Miliki NIB, SPP-IRT, dan Sertifikat Halal.
Baca SelengkapnyaRangkul Fatayat NU, Prudential Syariah Gelar Program Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
5 Agustus 2023
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaPasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi
9 Maret 2023
Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.
Baca SelengkapnyaPesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU
5 Maret 2023
Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Selengkapnya