TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah merampungkan tiga sketsa sosok diduga penyerang Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tiga sketsa itu akan segera dipublikasikan kepada masyarakat agar tim kepolisian mendapat masukan dari masyarakat.
"Kami akan sampaikan ke masyarakat, ada yang pernah melihat atau tidak," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada Tempo di Jakarta, Minggu, 30 Juli 2017.
Baca: Polisi Selesaikan Sketsa Wajah Penyerang Novel Baswedan
Menurut Argo, sketsa wajah itu dibuat berdasarkan keterangan saksi yang menyatakan melihat orang yang mencurigakan sebelum kejadian penyiraman Novel Baswedan. Dari tiga sketsa yang sudah selesai, masih ada satu sketsa lagi yang akan dirampungkan. "Kami sedang tuntaskan satu sketsa lagi," kata Argo.
Tiga sketsa tersebut berasal dari keterangan tiga saksi berbeda. Tiga saksi itu adalah orang-orang yang berada di sekitar rumah Novel. Saksi pertama melihat orang mencurigakan di jembatan dekat rumah Novel. Saksi kedua melihat orang mencurigakan di tempat wudu masjid yang digunakan Novel salat subuh, sedangkan saksi ketiga melihat orang mencurigakan duduk di sepeda motor, dekat rumah Novel.
Baca: Dicari Penyerang Novel Baswedan
Argo mengatakan pihaknya baru membuat sketsa itu setelah mendapat keterangan dari para saksi ihwal orang mencurigakan yang diduga pelaku. Namun para saksi itu tak memiliki barang bukti sehingga polisi perlu membuat sketsa untuk menggambarkan sosok yang dilihat para saksi. "Kalau yang sebelumnya kan ada foto," ucapnya.
Baca: Ini Daftar Kasus Besar yang Ditangani Novel Baswedan
Polisi, menurut Argo, telah memeriksa 52 saksi dalam kasus penyerangan Novel Baswedan. Penyerangan dengan air keras itu mengancam kondisi mata Novel Baswedan dan membuatnya harus menjalani perawatan di Singapura hingga saat ini.
NINIS CHAIRUNNISA