TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar kunjungan kerja ke daerah selama tiga hari. Pada hari pertama, Kalla mendatangi Kota Ambon, Maluku, untuk menutup acara Tanwir Muhammadiyah.
"Biasanya, kalau presiden membuka, saya tidak perlu datang. Tapi ini karena Muhammadiyah dan Ambon, dua-duanya memberi pengalaman hidup bagi saya," kata Kalla dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad, 26 Februari 2017.
Dalam sambutannya, Wapres banyak memberikan pesan kepada Muhammadiyah, umumnya ke umat Islam. Kalla menyatakan program pemerintah tidak akan berjalan tanpa ada dukungan masyarakat. Karena itu, ia meminta para ulama dan tokoh agama lain tidak hanya berbicara soal agama.
Baca juga:
Presiden Jokowi Pulang dari Australia, Ini Oleh-olehnya
Gubernur Maluku Rasakan Dampak Ganda Tanwir Muhammadiyah
Tanwir Muhammadiyah Cetuskan 5 Resolusi Ambon, Apa Saja?
"Bukan hanya bicara haram-halal, surga-neraka, tapi juga bicara kemajuan yang dicapai bersama," kata Kalla. Bahkan Islam, dia melanjutkan, menganjurkan umat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Saat ini, ucap Kalla, pemerintah sedang berupaya memberikan perhatian, salah satunya kepada pelaku usaha. Hal itu tercermin dari program kredit usaha rakyat yang ditujukan untuk masyarakat kelas bawah.
Kalla menuturkan pengusaha kecil harus diberikan kredit lebih murah dibanding pengusaha besar. Di sisi lain, pengusaha menengah harus diberikan kesempatan lebih banyak dibanding yang lain. "Muhammadiyah dengan pengalaman lebih tentu harus menjadi bagian dengan tindakan- tindakan yang baik," kata Wapres.
Menurut dia, pemerintah bisa menyiapkan anggaran untuk pembangunan. Namun ada satu hal yang tidak dapat diberikan pemerintah, yaitu mendorong umat beragama untuk mempunyai inovasi dan kemauan kerja. Ia berharap tokoh agama bisa melakukan itu.
Setelah dari Ambon, Kalla dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Micro Finance BRI Universitas Hasanuddin (Unhas). Di hari terakhir kunjungan kerja, Kalla akan bertandang ke Provinsi Jawa Timur menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017 di Surabaya. Lalu, peluncuran program vokasi industri tahap I di Mojokerto.
ADITYA BUDIMAN