TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) Sri Martuti membantah laporan lembaganya atas cuitan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah ke Mahkamah Kehormatan Dewan bermuatan politis. "Maaf ya, kami tidak akan lari sampai ke urusan politik," kata Sri di kompleks DPR, Jakarta, Senin, 30 Januari 2017.
Fahri Hamzah, mantan politikus dari Partai Keadilan Sejahtera, mencuit melalui akun Twitter-nya mengenai buruh migran Indonesia. Sri mengatakan LACI tidak tahu Fahri semula berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia meminta tuntutan LACI tidak dikaitkan dengan PKS. "Kami enggak peduli. Tuntutan kami (ke Fahri) lepas dari partai apa pun," ujarnya.
Baca:
Cuitan Babu, Fahri Hamzah Kembali Dilaporkan ke MKD
Adukan Fahri Hamzah, Migrant Care: Istilah 'Babu' Tidak Etis
Fahri mengeluarkan kicauan yang dianggap menghina buruh migran Indonesia pada Selasa pekan lalu. Lewat akun Twitter-nya @Fahrihamzah, ia menulis, "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela."
Belakangan Fahri menghapus cuitannya setelah menerima banyak kritik. Menurut dia, tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan siapa pun. Kicauannya merupakan kritik terhadap pemerintah terkait dengan banyaknya tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.
Baca juga:
Fahri Hamzah Dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan DPR
Disebut 'Babu', Buruh Migran Anggap Fahri Hamzah Gagal Paham
Ketua LACI Nur Halimah menyayangkan cuitan Fahri itu. Menurut dia, para TKI bekerja di luar negeri karena ada permintaan dari sana. "Jadi kami bukan pengemis. Kami bukan babu," tuturnya. LACI melaporkan Fahri ke Majelis Kehormatan Dewan tadi pagi.
Sebelumnya, Fahri Hamzah juga telah dilaporkan ke MKD oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Buruh Migran terkait dengan cuitannya itu. Wakil Ketua MKD Adies Kadir berujar, tiap laporan yang masuk akan diverifikasi terlebih dulu. "Kasusnya tetap satu, tapi tetap kami tunggu verifikasi dulu," ucapnya.
AHMAD FAIZ