TEMPO.CO, Kendari - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengungkapkan curahan hatinya terkait dengan kondisi dan kasus hukum yang kini tengah membelitnya. Hal itu diungkapkan Nur Alam kepada jajaran petinggi Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara.
Nada suara Nur Alam berat, dengan tenang mengungkapkan selama empat bulan tak pernah keluar dari rumah. Nur Alam memperbanyak ibadah dan berdoa di rumah jabatan di Jalan Made Sabara, Mandonga. Selain tekun beribadah, Nur Alam juga introspeksi selama memimpin Sulawesi Tenggara.
Tanggung jawab sebagai pemimpin sebuah provinsi tak cuma soal administrasi pemerintahan. Tapi juga risiko yang harus dipikul apabila terjadi penyimpangan anggaran dan program pemerintahan.
Nur Alam akhirnya keluar menemui publik, salah satunya menghadiri undangan Kepolisian. "Karena rasa cinta saya kepada jajaran Polda Sulawesi Tenggara, akhirnya saya keluar karena kecintaan untuk mengucapkan selamat jalan Kapolda lama dan selamat datang Kapolda baru," kata Nur Alam, Senin malam, 9 Januari 2017, saat acara pisah-sambut Kepala Polda Sulawesi Tenggara Brigjen Agung Sabar Santoso ke Brigjen Andhap Budi Revianto.
Baca juga:
Usut Jejak Skandal Korupsi Nur Alam, KPK Blusukan ke Buton
Gaya Hidup Mewah Sang Gubernur
Nur Alam saat ini tengah menghadapi proses hukum oleh KPK. Akhir Agustus 2016, Nur Alam ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proses perizinan pertambangan nikel PT Anugrah Harisma Barakah (AHB) yang beroperasi di Kabupaten Bombana. Dalam proses perizinan pertambangan, Nur Alam diduga menerima kick back (imbal balik) atas proses pengurusan izin tersebut.
Nur Alam, mantan Ketua DPW PAN Sulawesi Tenggara tiga periode, bahkan meminta didoakan agar dapat memimpin Sulawesi Tenggara hingga akhir masa jabatannya pada 2018. Nur Alam juga berharap dapat mengikuti seluruh proses hukum yang sementara berjalan.
Nur Alam berpesan agar sinergitas dan koordinasi kepolisian dengan pemerintah daerah Sulawesi Tenggara dapat terjaga dengan baik demi mewujudkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Bumi Anoa ini.
ROSNIAWANTY FIKRI