TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan sejumlah masyarakat sipil dan pegiat media sosial yang tergabung dalam Masyarakat Indonesia Anti Hoax. Ia mendukung kegiatan itu lantaran pernah merasakan menjadi korban dari kabar bohong yang menyudutkan dirinya.
"Setuju. Sebagai orang yang sering ditulis kabar bohong," kata Anies di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca : Pegiat Media Sosial Ajak Masyarakat Perangi Hoax
Menurut Anies, bukan cuma sekali dirinya diterpa kabar bohong. Selama menjalani kampanye, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sempat diisukan sebagai pemeluk Syiah, Wahabi dan Islam Liberal. Namun, Anies sendiri membantah kabar tersebut dan menyatakan dirinya seorang penganut ahlus sunnah wal jamaah.
Kabar bohong lainnya, Anies sempat diisukan menikah lagi. Namun dia menepisnya dan justru menantang pembuat kabar hoax tersebut untuk menunjukkan istrinya selain Fery Farhati.
Anies juga menyatakan dirinya enggan terlibat dalam penyebaran kabar bohong selama menjalani masa kampanye pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. "Kami tidak berencana dan membuat segala macam hoax. Kami bicara yang nyata-nyata saja," ujarnya.
Deklarasi dan kegiatan sosialisasi Masyarakat Anti Hoax diselenggarakan secara serentak di enam kota, hari ini. Selain penandatanganan deklarasi, acara tersebut juga diisi oleh sejumlah kegiatan seperti orasi oleh para duta anti hoax antara lain artis Olga Lidya, sineas Nia Dinata, psikolog Ratih Ibrahim dan pegiat anti korupsi Judhi Kristantini.
Selain di Jakarta, beberapa kota juga serempak menyelenggarakan sosialisasi anti hoax, antara lain Surabaya, Semarang, Solo, Wonosobo, dan Bandung. Kegiatan ini merupakan aksi simpatik untuk mengajak seluruh masyarakat agar peduli dan bersama-sama memerangi persebaran informasi hoax yang viral di media sosial.
FRISKI RIANA