Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ICW: Rantai Dinasti Politik Bisa Diputus Bertahap  

image-gnews
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Banten Bersih melakukan aksi didepan gedung KPK, Jakarta, 29 Juli 2016. Dalam aksinya mereka meminta masyarakat Banten untuk tidak memilih kandidat gubernur dan wakil gubernur yang memiliki rekam jejak yang buruk dan tidak berintegritas.  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Banten Bersih melakukan aksi didepan gedung KPK, Jakarta, 29 Juli 2016. Dalam aksinya mereka meminta masyarakat Banten untuk tidak memilih kandidat gubernur dan wakil gubernur yang memiliki rekam jejak yang buruk dan tidak berintegritas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan ruang gerak dinasti politik perlu semakin dibatasi. Sebab, menurut dia, dinasti politik cenderung melahirkan korupsi.

Adnan berujar, memotong struktur dinasti politik merupakan salah satu strategi jangka pendek. "Salah satunya dengan penegakan hukum," ucapnya dalam diskusi di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu, 7 Januari 2017.

Skema tersebut terbukti ampuh memotong rantai kekuasaan keluarga Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten. Setelah ditangkap KPK, keluarganya kesulitan berkompetisi dalam pemilihan kepala daerah.

Baca:
2 Sikap Masyarakat Agar Politik Dinasti Tak Berkembang
ICW: Parpol Jadi Sumber Masalah Dinasti Politik

Andika Hazrumy, putra sulung Ratu Atut, diusung Partai Golongan Karya sebagai calon gubernur pada pemilihan kepala daerah Banten 2017. Adnan menuturkan lawan Andika saat ini terhitung kuat. "Hal yang tidak mungkin terjadi jika rantai dinastinya tidak terputus," ucapnya.

Strategi jangka menengah yang bisa dilakukan ialah menutup ruang gerak korupsi melalui pendekatan teknokratis. "Anggaran bisa dibuat transparan dengan menerapkan layanan elektronik," ucap Adnan.

Namun layanan berupa e-budgeting dan e-catalog selama ini baru inisiatif pemimpin secara pribadi, bukan dari negara. Adnan menilai perlu ada campur tangan pemerintah pusat dalam menjalankan strategi tersebut.

Untuk jangka panjang, strategi yang dilakukan harus melibatkan masyarakat. Masyarakat dinilai perlu mendapatkan pendidikan agar paham politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adnan mengatakan masyarakat Indonesia masih kurang pengetahuan soal politik. "Banyak yang masih belum melek politik," ujarnya. Dampaknya, masyarakat memilih pemimpin bukan berdasarkan kemampuan, melainkan popularitas semata atau politik uang.

Kesadaran politik yang meningkat, menurut Adnan, akan menghilangkan dinasti dengan sendirinya. Masyarakat menjadi rasional dalam memilih.

Pemerintah sebelumnya telah mengatur pencegahan berdirinya dinasti politik melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Dalam aturan tersebut, orang yang memiliki ikatan perkawinan serta darah lurus ke atas, ke bawah, dan ke samping dengan inkumben tidak boleh menjabat, kecuali jeda satu periode.

Namun aturan tersebut dianulir Mahkamah Konstitusi. Koordinator Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng menilai keputusan tersebut harus dihormati karena bersifat tetap dan mengikat. "Tapi, secara substansi, putusan tersebut merupakan kesalahan besar," ujarnya.

VINDRY FLORENTIN

Baca juga:
Penulis Buku Jokowi Undercover Pernah Jadi Caleg Golkar
Mendagri: Ada Indikasi Jual-Beli Jabatan Silakan Lapor KPK

 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih 2024 Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.


61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

11 jam lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menaiki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024. KPK resmi menahan Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.


ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

11 jam lalu

Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Keadilan Rakyat (GKR) melakukan aksi demo dan longmarch dari Patung Kuda Monas menuju gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa 27 Februari 2024. Dalam aksinya massa menyikapi beras Bansos dipakai untuk kampanye Pilpres 2024 dengan bergambar salah satu paslon pilpres. Hal ini mengakibatkan melambungnya harga beras dan kebutuhan pokok lainnya seperti harga minyak goreng telor, cabe, bawang, dan lainnya sehingga rakyat kecil merasakan dampak kesulitan hidup pasca pemilu 2024. TEMPO/Subekti.
ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.


Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

15 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

15 hari lalu

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata menjalani sidang saat dihadirkan sebagai saksi pada sidang praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 14 Desember 2023. Firli mengajukan gugatan praperadilan untuk melawan status tersangka yang ditetapkan Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya menetapkan Firli menjadi tersangka di kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.


ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

25 hari lalu

Kepala Lapas Sukamiskin Wachid Wibowo saat memberikan sambutan pemberian remisi Idul Fitri kepada narapidana korupsi, Rabu, 10 April 2024). (ANTARA/HO-Lapas Sukamiskin)
ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri


Soal Pencalonan Anak Zulhas dan Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Pengamat: Belum Pasti ada Politik Dinasti

25 hari lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Soal Pencalonan Anak Zulhas dan Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Pengamat: Belum Pasti ada Politik Dinasti

Pandangan pengamat politik perihal isu pencalonan anak Ketum PAN dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI 2024.


Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

28 hari lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

29 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?