TEMPO.CO, Damaskus - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus memulangkan 34 tenaga kerja wanita (TKW) warga negara Indonesia (WNI) melalui Bandara Internasional Damaskus.
Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto, menyatakan pemulangan atau repatriasi TKW merupakan program yang telah berlangsung sejak 2011 karena situasi keamanan di Suriah sangat mengkhawatirkan. Selain itu, mungkin kontrak kerja mereka diperpanjang lagi.
“Mereka dipulangkan setelah segala permasalahan dan hak-haknya dengan majikan diselesaikan,” katanya melalui siaran pers yang dikeluarkan KBRI Damaskus, Senin, 28 Maret 2016.
Sebagian besar TKW yang dipulangkan berasal dari Jawa Barat. Sisanya dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Pemulangan kali ini didampingi staf konsuler KBRI Damaskus, Sholahuddin Muid.
Saat ini di penampungan KBRI masih terdapat 30 WNI korban perdagangan manusia yang sedang diperjuangkan hak dan kepulangannya. KBRI menyayangkan jumlah tersebut masih terus bertambah setiap harinya.
Adapun Pejabat Protokol Konsuler sekaligus Pejabat Penerangan Sosial Budaya, A.M. Sidqi mengungkapkan, 34 TKW yang dipulangkan kali ini termasuk Sri Rahayu, TKI yang diselamatkan dari ibu kota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Raqqah.
Baca: KBRI Damaskus Selamatkan TKI dari Sarang ISIS
Sidqi mengatakan KBRI Damaskus telah memulangkan sekitar 13 ribu WNI/TKI sejak 2011. "Baik dari wilayah konflik maupun pelunasan hak dari majikannya," tutur Sidqi.
Pemerintah Suriah telah kehilangan kontrol terhadap Kota Raqqah sejak lama. Adapun akses dari dan ke Raqqah ditutup ketat oleh ISIS, yang juga disebut Daesh.
Sejak konflik di Suriah meletus, Raqqah merupakan medan pertempuran paling parah sekaligus medan perang paling berat antara tentara pemerintah Suriah, pemberontak Free Syrian Army, dan ISIS atau Daesh. Sejak akhir 2013, ISIS merebut Kota Raqqah dari pemberontak Free Syrian Army dan menjadikannya ibu kota.
NATALIA SANTI