TEMPO.CO, Klaten - Selain ditinggali orang tua SY, istri, dan lima anaknya, rumah bernomor 27 di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, itu juga dimanfaatkan untuk gedung sekolah Roudatul Athfal Terpadu (RAT) Amanah Ummah. Roudatul Athfal adalah semacam pendidikan anak usia dini (PAUD).
Informasi yang dihimpun Tempo, SY, 33 tahun, ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Rabu petang lalu. Ayah lima anak yang dikenal sebagai penganggur itu diduga terlibat dalam jaringan terorisme. Pada Kamis pagi, sejumlah anggota Densus 88 menggeledah rumah sekaligus gedung sekolah RAT Amanah Ummah.
“Rombongan polisi itu kemari sekitar pukul 10.45. Saat itu anak-anak masih belajar di kelas (ruang depan rumah SY),” kata tetangga SY yang tidak bersedia disebutkan namanya. Melihat kedatangan rombongan polisi berseragam lengkap dengan helm, rompi, dan menenteng senjata laras panjang, sejumlah murid RAT Amanah Ummah sontak ketakutan. “Anak-anak menangis. Bahkan ada satu anak yang langsung lari keluar,” kata sumber tersebut.
Menurut salah satu pengajar di RAT Amanah Ummah, jumlah siswanya sekitar 20 anak. “Sesuai Jadwal, mereka pulang pukul 11.00. Karena ada ini (penggeledahan), siswa segera dipulangkan,” kata perempuan yang juga menolak disebutkan namanya itu.
Dari pantauan Tempo, ruang kelas RAT Amanah Ummah itu menempati sebagian ruang depan rumah SY sisi barat. Sebuah papan memisahkan ruang kelas berisi sejumlah meja dan kursi kayu bercat hijau itu dengan ruang tamu. Adapun beragam alat permainan seperti perosotan, ayunan, dan lain-lain dipasang di pekarangan rumah SY.
Setelah melakukan penggeledahan selama sekitar satu jam, anggota Densus 88 menyita sebuah sepeda motor Honda Supra 125 X milik SY dan beberapa lembar kertas. “Saya ditelepon (polisi) sekitar pukul 10.00 agar ikut menyaksikan proses penggeledahan di rumah ini,” kata Kepala Desa Pogung, Joko Widoyo.
Joko mengatakan, SY adalah lulusan SMK Pertanian di Kecamatan Trucuk, Klaten. “Informasi yang saya peroleh, dia itu pengangguran. Memang sering pergi meninggalkan rumah, tapi tidak lama. Paling hanya satu atau dua bulan,” kata Joko. Terakhir, Joko diketahui sedang pergi ke Sulawesi bersama temannya. “Kami tidak tahu untuk keperluan apa ke Sulawesi. Dia agak tertutup,” kata Joko.
Istri Joko yang disebut-sebut sebagai Kepala Sekolah RAT Amanah Ummah tidak keluar dari rumah hingga proses penggeledahan berakhir. Setelah rombongan polisi meninggalkan lokasi, seorang anak perempuan bergegas menutup semua pintu di rumah berlantai semen itu.
DINDA LEO LISTY