TEMPO.CO, Bima - Bentrokan antara warga Desa Tolouwi dan Desa Sondo, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, sekitar pukul 10.00 Wita, Sabtu, 28 November 2015, menewaskan seorang pelajar sekolah menegah pertama bernama Zulkarnain Bunyamin, 15 tahun. Korban merupakan warga Tolouwi.
Zulkarnain terkena panah di dada di dekat ulu hati. Ketika itu, korban dalam perjalanan pulang sekolah dan melintas di daerah pertikaian. Ia meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Hingga berita ini dbuat, situasi dua desa yang terlibat bentrokan masih memanas. Warga Sondo bergabung dengan warga Waro, sedangkan warga Tolouwi dibantu warga Tolotangga. Empat desa itu hanya dibatasi pagar sawah.
Warga memblokade semua jalan yang menghubungkan desa tersebut dengan desa lain serta akses ke luar Bima. "Benar, ada bentrokan antarwarga dan ada blokade jalan," kata Irfan, pegawai Badan Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bima.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi kejadian, puluhan aparat kepolisian dan tentara sibuk melakukan pengamanan sembari mendekati warga kedua desa agar menghentikan pertikaian. Namun warga masih terus berupaya saling serang. Warga mempersenjatai diri dengan parang, tombak, dan panah.
Bentrokan dipicu oleh pertandingan sepak bola plastik dan berlanjut hingga Sabtu pagi. Dalam pertandingan tersebut, terjadi aksi saling ejek karena salah satu klub kalah. Selain itu, menurut keterangan warga, kasus tersebut merupakan dendam lama karena setiap tahun kerap ada pertikaian yang melibatkan pemuda di antara kedua desa.
Warga Tolouwi yang mendengar anggotanya tewas langsung menyerang warga Sondo dengan bersenjatakan panah, tombak, dan bom molotov. Sebuah sepeda motor yang diduga milik pelaku pemanahan dirusak.
Kepala Kepolisian Resor Bima Ajun Komisaris Besar Gatut Kurniadin mengatakan anggotanya telah menuju lokasi untuk menenangkan warga. "Anggota kami sudah berada di lokasi kejadian" katanya.
Bentrokan tersebut hanya berselang sepekan dari kejadian serupa antara warga Risa dan Kalampa, Kecamatan Monta. Bentrokan yang dipicu penganiayaan terhadap warga Sie itu menewaskan dua warga Risa dan Sia.
AKHYAR M NUR