TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya melantik enam menteri baru Kabinet Kerja. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan alasan utama Presiden merombak kabinetnya adalah kondisi ekonomi yang membutuhkan perbaikan. "Ada dinamika tingkat global maupun nasional, terutama sekali dalam dinamika ekonomi, yang membutuhkan respons yang sangat cepat dari pemerintah," ujar Pratikno di Istana Negara, Rabu siang, 12 Agustus 2015.
Baca juga:
RESHUFFLE KABINET: Pram Masuk, Tapi Mega Gagal Gusur Rini?
Evan Dimas di Spanyol: Klub Promosi Divisi II, Ini Rapornya
Belum setahun setelah diresmikan, perombakan kabinet dilakukan Presiden Joko Widodo. Kabinet Kerja dilantik Jokowi pada 26 Oktober 2014, sementara perombakan dilakukan Jokowi pada 12 Agustus 2015. Artinya, Presiden Jokowi merombak kabinetnya hanya dalam waktu 290 hari.
Adapun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selama menjabat dua periode, telah melakukan lima kali perombakan kabinet. Perombakan pertama dilakukan SBY pada periode pertama Kabinet Indonesia Bersatu, setelah rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Gedung Agung, Yogyakarta. SBY membantah penggantian kabinet dilakukan karena mendapat tekanan dari partai-partai politik. "Tidak ada satu pihak pun yang menekan saya. Saya tidak pernah ragu-ragu," kata SBY.
Perombakan itu dilakukan SBY pada 5 Desember 2005. Ia sendiri melantik jajaran kabinetnya pada 21 Oktober 2004. Jadi, total, Presiden SBY baru merombak kabinetnya setelah 410 hari. Sedangkan pada periode kedua jabatannya, SBY mengganti kabinetnya pada 20 Mei 2010 atau 211 hari setelah dilantik pada 21 Oktober 2009.
Pendahulu SBY, Megawati, tidak melakukan perombakan kabinet. Sedangkan Presiden Abdurrahman Wahid memilih merampingkan kabinet dengan merangkul PDI Perjuangan dan Golkar pada 23 Agustus 2000 atau 302 hari setelah dilantik pada 26 Oktober 1999.
EVAN | PDAT Sumber Diolah Tempo
Berita Pendaki Gunung Semeru:
Pendaki Celaka, Upacara 17 Agustus di Puncak Semeru Dilarang
Pendaki Perempuan Tewas Tertimpa Batu di Puncak Mahameru
Misteri 3 Hari Semeru: Raib, Tertimpa Batu, dan Patah Kaki
Tim SAR Lacak Pendaki Hilang, Jalur ke Puncak Semeru Ditutup