TEMPO.CO, Lumajang - Kegiatan pendakian ke puncak Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, untuk sementara dihentikan karena tim SAR sedang menggelar operasi pencarian terbuka terhadap hilangnya Daniel Saroha, Kamis pagi, 13 Agustus 2015.
Pendaki asal Kampung Bojong Jengkol, Desa Cilebut Barat, Bogor, itu mendaki sejak Sabtu pekan lalu bersama 20 orang temannya. Namun Daniel tak tentu rimbanya sejak Senin, 10 Agustus 2015. Terakhir kali ia terlihat di batas vegetasi.
Baca juga:
RESHUFFLE KABINET: Pram Masuk, Tapi Mega Gagal Gusur Rini?
Evan Dimas di Spanyol: Klub Promosi Divisi II, Ini Rapornya
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ayu Dewi Utari mengatakan penutupan jalur pendakian tersebut berlaku selama tujuh hari. "Selama survivor belum ditemukan, penutupan pendakian akan terus dilakukan," ujar Ayu.
Ayu menuturkan dalam operasi pencarian ini tim SAR Lumajang mendapat bantuan personel dari Basarnas. Menurut rencana, kata dia, Basarnas datang dan langsung bergabung melakukan pencarian mulai Kamis hari ini. Selama operasi pencarian digelar, Ayu meminta pendaki tidak memaksa naik dan menunggu di Ranupane.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Purwanto mengatakan pihaknya turut mengirim personel Tim Reaksi Cepat untuk bergabung dengan tim pencarian di lapangan. "Kami bahu membahu mencari korban," kata dia.
Hingga Rabu malam, Daniel belum diketemukan. Tim SAR Kabupaten Lumajang melakukan penyisiran dari Tawon Songo sejak Rabu pagi, tetapi belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca juga:
RESHUFFLE KABINET: Soal Ini Jokowi Kalahkan Gus Dur & SBY!
Sindir Ahok 'Kepala Preman', Ketua FBR: Preman Itu Tak Bawel