Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggaran Cupet, e-KTP Kota Yogyakarta Molor

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Petugas Dinas Kependudukan Kota Yogyakarta mengambil data dari penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kota Yogyakarta untuk pembuatan e-KTP di Rutan Yogyakarta, Jumat (30/3). Sebanyak 66 penghuni rumah tahanan ini terdaftar untuk pembuatan eKTP. TEMPO/Suryo Wibowo
Petugas Dinas Kependudukan Kota Yogyakarta mengambil data dari penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kota Yogyakarta untuk pembuatan e-KTP di Rutan Yogyakarta, Jumat (30/3). Sebanyak 66 penghuni rumah tahanan ini terdaftar untuk pembuatan eKTP. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Yogyakarta- Perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kota Yogyakarta hingga kini belum selesai. Padahal, Pemerintah Kota Yogyakarta akan menyerahkan data Daftar Penduduk Potensial Potensial Pemilu (DP4) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota.

Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta, Deddy Ferriza, mengatakan Pemerintah Kota Yogyakarta, akan menyerahkan DP4 akan kepada KPU Kota Yogyakarta pada, Kamis, 7 Februari 2013.

Data DP4 Kota Yogyakarta saat ini mencapai 323.389 jiwa. Perekaman data e-KTP dipastikan tidak bisa 100 persen karena beberapa wajib e-KTP bekerja dan berdomisili di luar kota, menjadi warga binaan di lembaga pemasyarakatan yang ada di daerah lain. “Perekaman e-KTP tidak bisa 100 persen karena sejumlah faktor. Namun, kami mengharapkan semua wajib e-KTP melakukan perekaman agar bisa memilih pada pemilu 2014,” kata dia di Balai Kota, Rabu, 6 Februari 2013.

Menurut dia, hasil pendataan pada November 2012 menunjukkan sebanyak 75.000 warga Yogyakarta belum merekam data e-KTP. Warga Yogyakarta banyak yang memiliki KTP daerah lain, seperti Bantul dan Sleman. Sementara, data pemerintah pusat menunjukkan 32.000 orang memiliki identitas ganda. “Tidak semua daerah menerapkan aturan pusat secara ketat soal perekaman e-KTP. Beberapa warga kota bisa merekam e-KTP di luar kota tanpa mencantumkan keterangan tanpa surat pindah. Kami di kota terus melakukan verifikasi data,” kata dia.

Di Kota Yogyakarta, warga yang telah merekam e-KTP sebanyak 275.000 orang. Dari data itu, sebanyak 40 persen telah memegang e-KTP dalam bentuk fisik. Sementara sisanya belum karena pemerintah kota masih menunggu anggaran dari pemerintah pusat.

Pihaknya akan terus melakukan perbaikan terhadap warga yang telah memegang e-KTP. Pemerintah Kota rencananya akan mencetak e-KTP pada Mei-Juni 2013. Anggaran pencetakan e-KTP berasal dari APBN. Anggaran itu digunakan untuk membeli 145 printer. Satu printer harganya Rp45 juta. Perekaman e-KTP dipusatkan di setiap kecamatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

e-KTP awalnya dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Januari 2013. Namun, berbagai persoalan dalam pendataan muncul sehingga jadwal pemberlakuan e-KTP mundur pada 1 Januari 2014.

Anggota KPU Kota Yogyakarta, Titok Hariyanto, mengatakan warga Kota Yogyakarta yang tidak memiliki e-KTP tetap bisa memilih asalkan terdaftar sebagai penduduk kota setempat. “Dalam undang-undang pemilu tidak ada aturan yang mengharuskan warga di suatu wilayah harus memegang e-KTP saat memilih. Sepanjang orang yang bersangkutan terdaftar sebagai warga suatu daerah, maka orang itu berhak memilih,” katanya.

Ia menambahkan petugas pemutakhiran data pemilih KPU Kota Yogyakarta akan melakukan pemutakhiran data untuk memastikan kebenaran data DP4. Pemutakhiran data dilakukan untuk mengantisipasi identitas ganda, warga yang meninggal, dan pindah. Pendataan dilakukan secara langsung di tingkat RT/RW.

SHINTA MAHARANI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

6 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

11 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

15 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

59 hari lalu

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

21 November 2023

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.