TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Jawa Timur siapkan 10 sapi Bali betina tambahan yang segera dikawinkan dengan banteng Jawa di Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan. Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Suparwoko Adi Soemarto, Kamis 12 April 2012, mengatakan sepuluh sapi ini merupakan sapi pilihan dan saat ini telah dibawa ke Taman Safari.
"Atas kelahiran peranakan pertama sapi dan banteng beberapa waktu lalu, Pak Gubernur langsung perintahkan untuk menambah 10 lagi sapi betina baru," kata Suparwoko. Kesepuluh sapi Bali baru akan dikawinkan dengan banteng jantan yang berbeda dengan banteng yang sebelumnya telah berhasil kawin dengan 10 sapi Bali lainnya.
Penangkaran sapi dan banteng di Jawa Timur sudah berlangsung sejak setahun lalu. Taman Safari terpilih jadi tempat pembiakan dua mamalia pemakan rumput itu. Dari hasil kawin silang ini seekor sapi pada 5 April 2012 kemarin telah melahirkan anak jantan dengan bobot 21 kilogram.
Selain itu, dari 10 sapi tersebut, enam ekor lainnya telah bunting. Empat sapi bunting dengan usia kehamilan tujuh bulan, dan dua lagi bunting dengan usia kehamilan dua bulan. Sedangkan tiga sapi lagi hingga saat ini belum mengalami kehamilan.
Suparwoko menuturkan proses kawin silang yang kedua nanti sengaja dilakukan dengan banteng jantan yang berbeda. Harapan dia, hasil kawin silang periode pertama akan dikawinkan dengan hasil kawin silang periode kedua. "Gennya harus jelas, nanti anak-anak kawin silang ini akan ksmi kawinkan berbeda bapak. Kalau satu bapak dikawinkan nanti akan mengakibatkan kemandulan," kata Suparwoko.
Alasan pemilihan sapi Bali, kata dia, karena ternyata memiliki satu ras dengan banteng Jawa. Ini berbeda dengan sapi Jawa atauun sapi Madura yang rasnya berbeda dengan banteng Jawa. Sapi Bali juga dipilih karena dagingnya rendah kolesterol. Dengan perkawinan silang ini sapi bali betina yang rata-rata hanya memiliki bobot 200-350 kilogram per ekor dan sapi jantan hanya berbobot 400 kilogram per ekor minimal akan meningkat seperti bobot banteng sekitar 500 kilogram per hari.
Proses kawin silang ini sepenuhnya hasil kerja sama antara pemerintah dan Taman Safari Indonesia II Prigen, di mana pemerintah yang menyediakan sapi dan Taman Safari menyediakan kandang serta seluruh kebutuhan perkawinan termasuk pakan selama berada di Taman Safari.
Mengenai nama, anak hasil kawin silang ini kemungkinan akan diberikan nama gabungan antara sapi dan banteng. "Nama belum ada, tapi sesuai dengan nomenklatur, pemberian nama ilmiah yang jantan harus di depan. Misalnya tengpi atau banteng-sapi ," kata dia.
Dihubungi terpisah, kurator Taman Safari Indonesia II Prigen, drh. Ivan Chandra, mengatakan anak hasil kawin silang ini diharapkan akan menjadikan sapi kebal beragam virus sapi. "Semisal virus jembrana yang selama ini menghantui, maka sapi ini akan kebal," kata dia.
Sapi hasil kawin silang ini secara umum akan memiliki sifat sapi bali yang tingkat produktivitasnya tinggi serta cepat beradaptasi dengan segala cuaca.
FATKHURROHMAN TAUFIQ