TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
kubu Djan Faridz, Humprey Djemat, mengatakan pihaknya tidak mengakui klaim kemenangan oleh Romahurmuziy pasca-dikabulkannya peninjauan kembali (PK) oleh Mahkamah Agung. PK berimplikasi pada pengakuan pemerintah terhadap kubu Romy sebagai kepengurusan yang sah partai berlambang Kabah.
Meski tidak mengakui klaim Romy—sapaan akrab Romahurmuziy—Humprey tetap membuka pintu islah di antara kedua kubu yang bertikai. “Kami bersedia untuk islah, tapi tidak bisa di mulut islah tapi tindakannya kekerasan,” kata Humprey di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Ahad, 16 Juli 2017.
Baca: PPP Djan Faridz: Idul Fitri Momen Tepat untuk Islah
Humprey mempertanyakan sikap kubu Romy yang terus melakukan pergantian antar-waktu (PAW) politikus PPP kubu Djan di beberapa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. PAW, kata dia, untuk menyingkirkan kader PPP yang juga loyalis Djan Faridz. “Ini menimbulkan masalah. Lalu mereka menyebarkan berita menang di PK MA, padahal tidak ada daftarnya sama sekali. Ini misleading information,” ujarnya.
Sedangkan Sekretaris Jenderal PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani, meminta PPP versi Ketua Umum Djan Faridz menghormati putusan Peninjauan Kembali (PK) Nomor 79 PK/Pdt. Sus-Parpol/2016 yang membatalkan putusan kasasi Mahkamah Agung 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015 tanggal 2 November 2015. Putusan itu, kata Arsul, mengembalikan posisi Romy untuk menjabat ketua umum.
Simak: Majelis Penyelamat PPP Bantah Hendak Membentuk Partai Baru
Arsul menyatakan sudah menyurati Djan Faridz untuk menyerahkan kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, secara baik-baik. Namun karena tak kunjung diserahkan oleh kubu Djan, Arsul mengaku didesak oleh seluruh struktur PPP dan akar rumput untuk merebutnya. “Kalau DPP enggak bisa menangani, ya biarkan kami yang menangani,” kata Arsul.
Arsul menduga penyerangan kantor DPP PPP oleh sekelompok massa pada Ahad dinihari dilakukan oleh Angkatan Muda Ka'bah yang pro terhadap kepemimpinan Romy.
Lihat: Massa Merusak Kantor PPP, Humprey Djemat Tuding Pelaku Kubu Romy
Sebelumnya, Humprey berujar bahwa ketika ditanya oleh polisi, puluhan orang yang melempari kantor pusat PPP mengaku sebagai pendukung Romy. “Mereka menjawab dari Angkatan Muda Ka'bah Muhammad Romahurmuziy (Romy). Mereka bilang mau mengambil alih kantor ini," kata dia.
Humprey mempertanyakan aksi penyerangan ini. Menurut dia, tindakan tersebut malah memanaskan kembali internal PPP. “Kalau terakhir begini, bagaimana mau islah,” ujarnya.
ARKHELAUS W. | DESTRIANITA K.