TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menyampaikan permintaan maaf karena gagal meloloskan partainya ke DPR RI dalam Pemilu 2024. Sandiaga mengimbau internal PPP untuk tetap solid agar kekalahan yang mengakibatkan partai tidak lolos ke Senayan tidak berkembang jadi konflik berkepanjangan.
Sandiaga meminta PPP untuk melakukan perbaikan kinerja partai dan tetap terus berkonsolidasi. “Kuncinya jangan sampai kita terpecah. Jangan sampai memicu konflik yang berkelanjutan,” kata Sandiaga di Kuningan, Jakarta Selatan pada Ahad, 16 Juni 2024.
Dia menilai internal PPP sudah harus menyiapkan diri agar bisa kembali ke parlemen melalui Pemilu selanjutnya di tahun 2029. Meski terlihat masih lama, kata dia, waktu lima tahun itu harus dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi partai.
PPP gagal ke Senayan karena tidak memenuhi ambang batas parliamentary treshold 4 persen. Perolehan suara nasional berdasarkan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum, partai berlambang Kabah ini memperoleh 5.878.777 atau 3,87 persen.
Setelah gagal lolos ke Parlemen, kepemimpinan pelaksana tugas (Plt) Ketua PPP Muhammad Mardiono mulai digoyang. Kelompok yang menamakan diri Front Kader Ka'bah bersatu (FKKB) pada Jumat, 14 Juni 2024, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Front ini meminta Mardiono lengser dari kursi Plt Ketua Umum. Koordinator FKBB Muchbari mengatakan permintaan mundur ke Mardiono bukan hanya karena gagal membawa PPP ke Senayan, tapi karena sikapnya yang justru menyalahkan kader partai yang telah berjuang di Pemilu 2024 lalu. "Kami heran kenapa Mardiono ingin mempertahankan posisinya. Padahal ia sudah gagal dan dengan angkuhnya menganggap tidak pernah gagal," kata tokoh Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Jakarta itu.
Sandiaga Uno mengatakan, dirinya telah menyampaikan keprihatinan dan rasa simpati kepada rekan-rekan satu partainya yang telah berjuang di Pemilu 2024 namun belum bisa mencapai target. Dia mengatakan merasakan kepedihan yang sama dengan mereka, khususnya para mantan calon legislatif yang gagal ke Senayan meski memperoleh suara besar.
Menurut Sandiaga, PPP harus melakukan evaluasi di setiap level partai. Sandiaga sendiri berujar dirinya sudah dievaluasi mengenai kegagalan Bappilu PPP di pemilihan anggota legislatif. “Sudah menyampaikan maaf saya dan kebetulan juga sudah tidak diberi tugas lagi di Bappilu dan sudah dievaluasi,” ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
Pilihan Editor: