TEMPO.CO, Jakarta - Arus mudik menggunakan kereta api pada musim mudik Lebaran 2017 relatif lancar. Pembelian tiket berlangsung cukup baik dan tidak ada insiden berarti pada puncak arus mudik akhir pekan ini.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Suprapto menilai kelancaran arus mudik terjadi berkat sistem boarding pass yang sudah tiga tahun ini diterapkan PT KAI. Sistem itu, kata Suprapto, efektif mengurangi percaloan pembelian tiket mudik. "Semua penumpang yang masuk stasiun diperiksa untuk mencocokkan nama yang tertera di tiket kereta dengan kartu identitas," katanya, Jumat, 23 Juni 2017.
"Jika indentitas di tiket tidak sesuai dengan KTP, tiketnya akan hangus," kata Suprapto. Selain itu, ruang kerja pegawai KAI selalu diawasi kamera pengawas dan ada kebijakan untuk tidak boleh membawa telepon genggam ke dalam ruang kerja.
Jika ada pegawai KAI yang kedapatan menjadi calo tiket, PT KAI akan memberikan sanksi tegas. Pihak manajemen akan memanggil pegawai yang bersangkutan ke sidang kode etik disiplin. "Kasih tahu ke saya siapa orangnya, nanti langsung saya jewer," ujarnya.
Senior Manajer Pengamanan Daop 1 KAI Syarif Hidayat membenarkan bahwa sistem pembelian tiket kereta saat ini sudah sangat terstruktur demi menghindari kecurangan-kecurangan. "Tiket sekarang dicetak 100 persen, jadi tidak ada tempat duduk ekstra," kata Syarif di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
PT KAI Daerah Operasi I Jakarta menyiagakan 1.145 personel untuk mengamankan masa mudik Lebaran 2017."Mereka disebar di stasiun dan di jalur kereta api," ujar Suprapto.
Tak hanya personel keamanan, anjing pelacak disiapkan untuk membantu mengamankan hajatan tahunan itu. "Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir diperkuat dua unit anjing pelacak," kata Suprapto.
Dengan adanya ribuan personel dan anjing pelacak pada masa-masa padat di stasiun, diharapkan angka kriminalitas menurun. "Sehingga memberi rasa aman bagi pemudik," kata Suprapto.
Humas PT KAI Agus Komaruddin menambahkan, operator kereta itu juga telah memasang posko di titik rawan bencana serta memasang pendeteksi metal di sejumlah stasiun untuk mengantisipasi aksi teror. "Semua sudah disiapkan," kata Agus.
CAESAR AKBAR | DWI FEBRINA FAJRIN | WD