TEMPO.CO, Purwokerto - Konsep pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang perlu dievaluasi agar kasus kekerasan terhadap taruna Akpol tidak terulang. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Prof Hibnu Nugroho menyebutkan, ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam kasus kekerasan di Akpol yang mengakibatkan meninggalnya salah seorang taruna perguruan tinggi kedinasan itu.
"Aspek yang pertama, dalam lingkup pendidikan Akpol kan enggak boleh ada kekerasan, itu saya kira perlu dievaluasi konsep pendidikan di Akpol supaya kekerasan tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Hibnu, Jumat malam, 19 Mei 2017.
Baca juga:
Penyebab Taruna Akpol Meninggal Diduga Dianiaya 12 Senior
Dan yang kedua, kata dia, aspek tindak pidananya merupakan tindak pidana umum. Oleh karena itu, lanjutnya, ia berharap semua yang terlibat dalam kasus kekerasan tersebut dimintai pertanggungjawaban.
"Apalagi ini (semua pihak yang terlibat dalam kekerasan) calon-calon penegak hukum sehingga harus konsisten terhadap apa yang diajarkan kepada masyarakat. Tidak ada yang ditutup-tutupi," katanya.
Baca pula:
Di TKP Taruna Akpol Tewas, Polda Jateng Temukan Kopel dan Tongkat
Menurut Hibnu, evaluasi total terhadap konsep pendidikan juga perlu dilakukan di perguruan-perguruan tinggi kedinasan lainnya terutama yang sering terjadi kasus kekerasan seperti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Hibnu mengatakan dalam dunia pendidikan di perguruan tinggi umum maupun Akpol ada kegiatan akademik dan nonakademik atau ekstrakurikuler. "Ekstrakurikuler ini mungkin di luar jangkauan satuan pengasuh taruna Akpol yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam sistem pengasuhan ini kami harapkan juga ada tanggung jawab moral dari pengasuh-pengasuh yang ada di Akpol," katanya.
Silakan baca:
Taruna Akpol Tewas, Diduga Akibat Kekerasan
Menurut dia, kesalahan dalam pola pengasuhan atau pendidikan di Akpol akan berpengaruh terhadap perilaku taruna setelah menyelesaikan pendidikan dan menjalankan tugas-tugas kepolisian.
Seperti diwartakan, taruna Akpol Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam, dilaporkan tewas pada Kamis, 18 Mei 2017, di kompleks Akpol Semarang. Taruna tingkat II Akpol Semarang tersebut diduga tewas dianiaya para seniornya ketika apel di luar kegiatan resmi sekolah tersebut.
ANTARA