TEMPO.CO, Semarang - Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal, Condro Kirono memastikan kematian seorang taruna tingkat dua Akademi Kepolisian Semarang, bernama Muhammad Adam, akibat tindak kekerasan. Kepastian itu ia sampaikan saat melihat jenazah korban taruna Akpol tersebut yang dioutopsi di rumah sakit Bayangkara Semarang.
“Masih otopsi di rumah sakit Bayangkara, dari visum luar ada bekas memar di dada, masih diduga pemukulan terhadap taruna tersebut,” kata Condro Kirono menambahkan.
Baca juga:
Dugaan Gelar Palsu, Polda Jawa Tengah Panggil Lagi Putri PB XIII
Polda Jawa Tengah Segera Periksa Dewan Adat Keraton Surakarta
Condro memastikan akan mengungkap pelaku secara pidana, karena ada dugaan unsur kekerasan. Sedangkan saat ini aparat kepolisian masih menyelidiki, termasuk memanggil 21 saksi taruna yang tinggal di asrama akpol.
“Mereka merupakan taruna tingkat 2 dan tingkat 3 yang ada di lokasi kejadian. Sedangkan taruna tingkat 4 berada di luar,” kata Condro. Menurutnya, sebanyak 21 taruna yang dimintai keterangan itu diduga mengetahui kejadian pembunuhan karena berada di lokasi saat korban meninggal.
Meski telah memanggil saksi, Condro belum mengetahui pasti terkait kronologi tewasnya korban karena masih proses penyelidikan oleh penyidik di Akpol.
Kepala bidang humas Polda Jateng, Komisaris besar Djarod Padakova menyatakan kemungkinan saksi akan terus bertambah karena penyidik masih meminta keterangan saksi lain terkait kematian taruna Akpol tersebut. “Penyidik saat ini masih mengambil keterangan saksi lain,” kata Djarod.
EDI FAISOL