Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ISI Yogya: Seni untuk Menjaga Pluralitas dan Kedamaian

image-gnews
Dosen, mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta berunjuk rasa menolak Hizbut Tahrir Indonesia, Jumat 17 Juni 2016.
Dosen, mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta berunjuk rasa menolak Hizbut Tahrir Indonesia, Jumat 17 Juni 2016.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Adanya perbedaan keyakinan, jalur politik dan pilihan pemimpin saat ini di Indoneaia justru menjadi ajang gontok-gontokan dan perpecahan. Saling hujat, saling fitnah bahkan aaling melukai sudah sering terjadi.

Namun, bagi Institut Seni Indonesia Yogyakarta, seni menjadi wahana ekapresi pluralitas dan perdamaian. "Seni dan seniman mempunyai potensi untuk berperan sebagai penggerak gerakan saling menghargai, saling menghormati demi menjaga keberagaman. Suatu perbedaan bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk dihargai dan dihormati sebagai wujud satu kehidupan yang plural dan damai," kata Pamungkas Wahyu Setiyanto, ketua Dies Natalis XXXIII ISI Yogyakarta, Rabu malam, 3 Mei 2017.

Baca juga:
Kampus ISI Yogya & Warga Bantul Tolak Gerakan HTI

Seni, kata dia sebagai karya universal mempunyai kekuatan maha dahsat untuk mengajak semua orang untuk bisa menjaga pluralias dan perdamaian. Para seniman ISI menghadirkan berbagai macam karya seni yang dipamerkan di Jogja Galery, 3-7 Mei 2017.
Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta menggelar pameran seni media rekam Jalan Menuju Media Kreatif (JMMK). Pameran bertema "Seni sebagai Ekspresi Pluralitas dan Perdamaian" ini digelar sampai 7 Mei di Jogja Gallery Yogyakarta bertepatan dengan dies natalies XXXIII ISI Yogyakarta. "Seni lebih tajam dari pedang," kata dia.

Rektor ISI Yogyakarta M. Agus Burhan mengatakan, krisis saling menghormati, krisis toleransi perlu direspons dengan karya seni. Pihaknya perlu menyuarakan dan berkontribusi menjaga pluralisme dan kedamaian di negeri ini.

Baca pula:

HTI Berdakwah di Kampus ISI Yogya, Haramkan Gambar Manusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Seni dengan nilai universalnya diberdayakan secara produktif dan persuasif untuk mencerahkan kesadaran dan membangun perdamaian, " kata Rektor ISI.

Ada seratusan karya seni fotogragi dan film dipamerkan di Jogja Galeri. Fotografer terdiri dari dosen, anghota BKS-PT Seni Indonesia, praktisi mesia rekam, perguruan tinggi luar negeri ikut berpartisipasi.

Karya seni fotografi dan film yang digelar di Jogja Gallery in7 masih didominasi subyek manusia. Namun juga banyak subyek alam yang diabadikan. Seperti foto presiden Joko Widodo sedang memayungi Raja Salman dari Saudi Arabia saat kehujanan, lalu ada foto empat perahu yang mengundang decak.

Selain itu juga ada foto kolase "ruang kehidupan", sebuah gambaran kehidupan di sekitar Malioboro. Selain itu masih banyak foto yang dipamerkan yang mengandung makna filosofis.
Karya film yang digelar banyak judulnya. Seperti gilm "Anak Istimewa", yang berceritabtentang keluarga tuna netra. Kemudian ada juga gilm "Antar Kota Dalam Provinsi" yang menhisahkan seorang kernet bus. Dan masih banyak film karya para seniman media rekam ini yang hisa dinikmati.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

8 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

23 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

43 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

49 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

50 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

54 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

55 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

58 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.