TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, terkait dengan dua kecelakaan maut di jalur Puncak, pihaknya akan segera melakukan razia pemeriksaan bus.
Pemeriksaan kendaraan ini juga akan dilakukan sekaligus mengantisipasi arus mudik Lebaran. “Kami akan melakukan pembinaan dan pengawasan angkutan, sehingga menjelang Hari Raya Lebaran bisa dipastikan semua kendaraan yang beroperasi layak jalan. Perusahaan bus juga diminta menyiapkan kendaraan yang sesuai dengan peruntukannya. Kendaraannya harus betul-betul siap, jangan sampai terjadi lagi seperti di Puncak,” kata Dedi, Senin, 1 Mei 2017, di Bandung.
Baca: Kecelakaan di Puncak, Ada Keganjilan di Kartu Uji Kir Bus Kitrans
Dedi mengatakan, karena Jawa Barat merupakan daerah perlintasan sekaligus tujuan, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Polda jawa Barat akan melakukan pemeriksaan kelayakan bus di terminal-terminal. Pemeriksaan kendaraan itu akan dilakukan di lapangan oleh Satuan Lantas masing-masing Polres bersama dinas perhubungan setempat di semua kabupaten/kota. “Kami akan melakukan pengecekan intens di pul dan terminal secara menyeluruh,” katanya.
Menurut Dedi, pemeriksaan bus sudah mulai dilakukan di sejumlah daerah. Di antaranya di Bogor, Subang, dan Kuningan. “Sudah dilakukan ramp-chek. Sesuai dengan amanat undang-undang bahwa kendaraan yang dipergunakan harus betul-betul dalam kondisi layak,” ucapnya.
Dedi mengatakan infrastruktur fasilitas lalu lintas di jalur Puncak diklaim relatif lengkap. Dia mencontohkan, sejumlah ruas jalan di jalur Puncak sudah dilengkapi rambu kejut di badan jalan, warning light, serta penerangan jalan umum.
Simak pula: Syarat Mahasiswa Baru Universitas Andalas Bebas LGBT, Ini Tanggapan LBH Padang
“Memang ada satu-dua PJU yang tidak menyala, tapi kami akan ganti dengan sollar cel. Tapi fasilitas lalin cukup. Investigasi saat ini kami akan melihat apakah pemicunya faktor kendaraan, manusia, atau juga infrastruktur,” katanya.
Kecelakaan maut terjadi di jalur Cianjur-Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad, 30 April 2017. Akibat peristiwa tersebut, 12 orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIB itu berawal ketika bus pariwisata Kitrans bernomor polisi B 7058 BGA melaju dari arah Puncak menuju Cianjur.
Saat melintas di kawasan Kampung Baru, Desa Ciloto, bus kehilangan kendali diduga mengalami rem blong. Dalam kondisi itu, bus langsung menabrak angkutan umum di depannya. Bus kemudian menabrak mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia serta mobil pikap yang memuat sayuran di jalur berlawanan.
AHMAD FIKRI