TEMPO.CO, Jombang - Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. mendorong para santri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, untuk belajar ke AS.
Ia meminta para santri harus tekun belajar agar mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat. "Kalian bisa mendapatkan informasinya dari perwakilan kami di Surabaya dan Malang," katanya kepada santri, saat berkunjung ke Madrasah Muallimin Tebuireng, Kabupaten Jombang, Kamis, 2 Maret 2017.
Donovan sempat melihat langsung aktivitas kegiatan belajar di dalam madrasah tersebut. Ia berdialog dengan para santri, bahkan tertarik mengamati para santri yang sedang berdiskusi tentang fikih keluarga. Kepada para santri, ia mengatakan masih baru empat bulan menjabat sebagai Dubes Amerika Serikat untuk Republik Indonesia tersebut. Ia meminta pertimbangan pada santri, terkait dengan yang harus dilakukannya selama di Indonesia.
Baca juga: Putri Raja Arab Sewa 41 Kamar Hotel di Paris Selama 5 Bulan
"Saya baru empat bulan menjadi Dubes Amerika Serikat untuk Republik Indonesia. Menurut kalian, apa yang harus saya lakukan saat ini?" ujar mantan Wakil Dubes AS di Jepang ini.
Mendapat pertanyaan itu, seorang santri menjawab bahwa sang Dubes harus belajar budaya-budaya di Indonesia. Donovan dianjurkan belajar sejarah Indonesia dengan mengunjungi Museum Fatahillah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Donovan juga mengaku sudah pernah berkunjung ke Museum Fatahillah dan TMII, dan ia merasa masih perlu untuk belajar dan mengenal kebudayaan Indonesia.
"Saya sudah pernah berkunjung ke sana. Terus ke mana lagi?" katanya.
Santri lainnya menjawab bahwa Donovan harus ke Pekalongan, untuk belajar batik. Hal itu juga langsung ditimpali oleh Donovan, bahwa dia memang harus mengenal batik.
Donovan bercerita bahwa istrinya yang berasal dari Taiwan dalam beberapa bulan ke depan akan ke Yogyakarta untuk belajar bahasa Indonesia.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, KH Shalahudin Wahid, mengatakan pada Donovan tentang profil Madrasah Muallimin. "Di sini, para santri fokus pada kajian keislaman ala pesantren. Mereka inilah yang dipersiapkan untuk menjadi kiai-kiai di masa depan," tutur pria yang akrab disapa Gus Sholah ini.
Baca juga: Heboh DPR Sambut Raja Salman: Grogi hingga Berebut Selfie
Setelah puas dialog dengan para santri dan mendapatkan penjelasan terkait dengan aktivitas di pondok, Dubes Donovan dan rombongan meninggalkan lokasi madrasah. Kunjungan Dubes Donovan ini merupakan kunjungan kerja pertamanya di Jawa Timur. Dalam rombongan itu, sejumlah pejabat juga mendampingi, misalnya Konsul Jenderal AS di Surabaya Heather Variava dan beberapa staf Kedubes AS.
Sedangkan Gus Sholah didampingi wakil pengasuh KH Abdul Hakim Mahfudz, Sekretaris Utama KH Abdul Ghofar, dan beberapa mudir (direktur) di lingkungan Pesantren Tebuireng.
Selain mengunjungi madrasah, rombongan sempat melakukan tabur bunga di makam KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim. dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berada di kompleks pondok.
ANTARA