INFO NASIONAL – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, mengusulkan reaktivasi forum kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) melalui Trade and Investment Framework Agreement (TIFA), yang terhenti sejak tahun 2018. Usulan ini diterima dengan positif oleh Amerika Serikat (AS) yang bertemu secara bilateral saat Pertemuan ke-55 Menteri Ekonomi ASEAN dan Pertemuan Terkait Lainnya di Semarang, Jawa Tengah, Senin 21 Agustus 2023.
"Kami sepakat untuk melaksanakan forum bilateral Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) pada 2024," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas isu-isu perdagangan dan investasi yang spesifik. Mendag Zulkifli Hasan turut didampingi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono; Staf Khusus Mendag, Bara Krishna Hasibuan; dan Direktur Perundingan Bilateral, Johni Martha.
Amerika Serikat juga meminta dukungan dari Indonesia terkait perundingan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) untuk diselesaikan sebelum Pertemuan Tingkat Menteri IPEF di San Fransisco, AS, pada November. Selain itu, AS juga menyoroti perkembangan sektor perdagangan digital. Kedua negara bertukar informasi tentang regulasi dan mekanisme perdagangan digital dengan fokus pada perlindungan pelaku UMKM.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengajukan permohonan kepada AS untuk menarik gugatannya terkait isu produk hortikultura di World Trade Organization (WTO). "Indonesia telah mematuhi keputusan dan rekomendasi Badan Penyelesaian Sengketa WTO dengan menyesuaikan Undang-Undang, Peraturan Menteri Pertanian, dan Peraturan Menteri Perdagangan. Indonesia berharap AS dapat segera menutup gugatan isu produk pertanian," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Duta Besar Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (USTR) Katherine Tai menyatakan harapan AS agar isu produk hortikultura segera menemukan konsensus agar sengketa impor hortikultura antara Indonesia dan AS dapat selesai, dan tidak menghambat akses pasar di kedua negara.
Total perdagangan antara Indonesia dan AS pada periode Januari-Juni 2023 mencapai USD 17,18 miliar. Sementara itu, total perdagangan pada tahun 2022 tercatat sebesar USD 39,80 miliar, dengan ekspor Indonesia ke AS senilai USD 28,18 miliar dan impor dari AS senilai USD 11,61 miliar. Pada tahun tersebut, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 16,57 miliar terhadap AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke AS meliputi minyak sawit (USD 1,7 miliar), alas kaki kulit (USD 1,2 miliar), alas kaki dari bahan kain (USD 1,1 miliar), ban (USD 943 juta), dan krustasea (USD 942 juta). Sedangkan impor utama dari AS adalah kedelai (USD 1,3 miliar), residu pati (USD 360 juta), susu dan krim (USD 300 juta), kapas (USD 255 juta), serta tepung (USD 251 juta). (*)