INFO NASIONAL – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, memainkan peran kunci dalam memimpin pertemuan yang menghimpun para Menteri Ekonomi ASEAN dan perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR) pada hari Senin (21/8). Bertempat di Semarang, Jawa Tengah, pertemuan ini menjembatani upaya dalam memperkuat kerja sama perdagangan antara kawasan ASEAN dan Amerika Serikat (AS).
"Pertemuan antara para Menteri Ekonomi ASEAN dan USTR bertujuan untuk mendiskusikan peningkatan kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat. Kami membahas berbagai agenda dan pertemuan ini berlangsung secara produktif," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam forum ini, para Menteri Ekonomi ASEAN dan USTR membahas sejumlah isu strategis. Di antara agenda-agenda yang diangkat adalah implementasi Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi ASEAN–Amerika Serikat (ASEAN–United States Trade and Investment Framework Agreement/ASEAN–US TIFA) serta Peningkatan Keterlibatan Ekonomi ASEAN–AS (US–ASEAN Expanded Economic Engagement/E3). Pada diskusi ini, fokus diberikan pada penguatan kerja sama di berbagai bidang inisiatif, seperti tenaga kerja, lingkungan, single window, dan kekayaan intelektual.
"Agenda kedua membahas pengesahan ASEAN–US TIFA dan E3 untuk tahun 2023-2024 yang meliputi sejumlah aspek yang perlu digarap bersama, termasuk ekonomi digital, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), serta fasilitasi perdagangan," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Dalam konteks yang lebih luas, para Menteri Ekonomi ASEAN juga berinteraksi dengan Dewan Bisnis ASEAN–Amerika Serikat (US–ASEAN Business Council) untuk membahas aspek-aspek terkait ekonomi digital ASEAN serta pembangunan ekonomi berkelanjutan bagi kawasan ASEAN. Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa dialog ini merupakan langkah penting dalam menjalankan upaya bersama mengatasi tantangan ekonomi dan lingkungan di masa depan.
Duta Besar Katherine Tai menekankan peran penting ASEAN sebagai mitra dalam upaya AS untuk mengatasi dampak pandemi, tantangan perubahan iklim, dan menjaga kelancaran aliran perdagangan. Katherine mengatakan, "Kerja sama yang telah kami lakukan akan semakin penting ketika kita bersama-sama menghadapi tantangan abad ke-21 ini. Saya optimis bahwa diskusi kita hari ini akan memberikan hasil yang baik tentang bagaimana AS dan ASEAN bisa bekerja bersama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh bagi semua pihak yang terlibat."
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian Pertemuan AEM ke-55 (ASEAN Economic Ministers) dan pertemuan terkait lainnya yang berlangsung dari tanggal 17 hingga 22 Agustus 2023. Dimulai dengan Pertemuan Persiapan Pejabat Ekonomi Senior (Prep-SEOM) selama dua hari pada tanggal 17 dan 18 Agustus 2023, rangkaian pertemuan ini melanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN selama empat hari, dimulai dari tanggal 19 hingga 22 Agustus 2023. Semarang menjadi tuan rumah acara penting ini, yang menjadi ajang kolaborasi dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN dan memperkuat kemitraan strategisnya dengan Amerika Serikat. (*)