TEMPO.CO, Jakarta - Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (Gema MKGR) melaporkan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Charles Honoris ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Gema MKGR melaporkan Charles atas ucapannya yang menganggap sikap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terhadap militer Australia hanya pencitraan.
Sekretaris Jenderal Gema MKGR Fikri Suadu mengatakan pihaknya tersinggung atas sikap Charles. "Bagi kami, hal tersebut tidak etis untuk disampaikan oleh setiap warga negara, terlebih Charles Honoris sebagai anggota DPR," kata Fikri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.
Baca juga:
Isu Ditegur Jokowi di Rapat, Panglima Gatot: Itu Hoax
Menteri Ryamizard Ungkap Sumber Materi Pelatihan Militer Australia
Menurut Fikri, Charles terindikasi melanggar Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 yang menyatakan anggota DPR wajib mengamalkan Pancasila. Selain itu, ia menilai Charles terindikasi melanggar Peraturan DPR RI Nomer 1/2015 tentang kode etik anggota dewan. "Yang mana anggota DPR tidak boleh menyebarkan prasangka," kata dia.
Ia membawa beberapa bukti berupa cetakan pernyataan Charles di beberapa media. "Seperti ada yang mengatakan TNI lebay, panglima TNI jangan melakukan pencitraan dari kasus ini," kata dia. Selain itu, Fikri juga meminta Charles mengklarifikasi pernyataannya melalui MKD.
Menurut Fikri, pernyataan Panglima TNI dalam memutus kerja sama militer dengan Australia sesuai dengan tugas Sapta Marga TNI untuk menjaga ideologi negara. "Sehingga statemen ini menurut kami sudah cukup pas. Tidak elok kalau ada anggota DPR yang meledek ststement dari panglima," ujar dia.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Charles menyatakan tak pernah menyatakan Panglima TNI berlebihan atau berkomentar 'TNI lebay' terkait kasus pelecehan Pancasila oleh oknum serdadu Australia. "Saya tidak pernah berkomentar 'TNI lebay' atau 'Panglima Lebay'," kata Charles.
Sebagai anggota DPR, kata Charles, dirinya akan selalu melaksanakan fungsi dan tugas untuk mengingatkan TNI agar konsisten pada aturan. Ia pun memahami kekesalan Gatot saat Pancasila dilecehkan. "Saya pun merasakan yang sama," kata Charles.
ARKHELAUS W.
Simak pula:
Jokowi Jamu Makan Siang Ketua Muhammadiyah, Ini Menunya
Ini Cara Cegah Dinasti Politik ala Bupati Klaten Terulang