TEMPO.CO, Yogyakarta - Aparat kepolisian menyelidiki bom paku yang meledak di Desa Sumber Karangnongko, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bom itu terinjak seekor kerbau yang sedang digiring pemiliknya pada Selasa, 1 November 2016. Akibat ledakan bom itu, paku-paku menancap di sekujur tubuh seekor kerbau dan menyebabkan kerbau itu mati pada Rabu, 2 November 2016.
Tim dari Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah di Semarang segera datang untuk mengambil sampel bahan peledak. Sebanyak lima polisi dari Labfor Polda mengambil paku yang menempel di tubuh kerbau di tempat kejadian perkara.
“Tim dari Gegana Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dua kali menyisir lokasi ledakan bom paku,” kata Kepala Kepolisian Sektor Jetis Ajun Komisaris Subiyantoro, Rabu 2 November 2016.
Polisi mengamankan paku-paku yang berada di lokasi dan yang tertancap pada tubuh kerbau yang harganya dinilai sekitar Rp 11 juta itu. Tanah yang diambil tim itu diayak untuk dipisahkan antara yang halus dan yang kasar. “Bom itu diduga rakitan,” ujar Subiyantoro.
Menurut pemilik kerbau, Bardi Barto Atmojo, bom meledak pada pukul 10.45, Selasa, 1 November 2016. Saat itu, dia membawa tiga kerbau miliknya menyusur pematang sawah. “Bom meledak ketika kerbau paling belakang menginjaknya,” ucap Bardi.
Dia menjelaskan, paku-paku menancap di sekujur tubuh kerbaunya. "Ada yang di perut, kaki, dan paha,” tutur Bardi.
MUH SYAIFULLAH