TEMPO.CO, Jakarta - Teman Ahok masih terus mengalang dukungan pengumpulan salinan kartu tanda penduduk (KTP) untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Sebuah stan (booth) di Kuningan City, Jakarta Selatan, masih berdiri di lantai bawah atau lower ground, tepat di depan sebuah toko swalayan.
Berdasarkan pantauan Tempo, stan tersebut hanya dijaga dua orang petugas perempuan. Dua petugas itu mengaku bernama Lia, 27 tahun, dan Novri, 27 tahun. Meski kondisi mal cenderung padat dan mengantre untuk membeli kebutuhan di swalayan, stan Teman Ahok ini relatif sepi pengunjung.
BACA: Berapa Harga Sewa Stan Teman Ahok di Mal?
Di depan stan ada tiga meja panjang yang dilengkapi empat kursi di masing-masing mejanya. Seluruh berjumlah 12 unit itu tampak kosong. Hanya beberapa orang sesekali duduk di kursi itu, tapi bukan menyerahkan KTP dan formulir pernyataan dukungan. Mereka hanya sekadar melepas penat setelah berbelanja.
Minggu, pekan lalu, Teman Ahok merayakan perolehan satu juta KTP sebagai syarat agar Ahok bisa maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Acara tersebut digelar di markas Teman Ahok di kompleks Graha Pejaten Nomor 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
BACA: Tak Dibayar, Ini Kisah Relawan Teman Ahok
Sayangnya petugas di stan Kuningan City enggan bicara cara mereka memperolah KTP pasca-tercapainya target dukungan Ahok itu. Lia mengatakan berdasarkan imbauan pusat, mereka dilarang memberikan informasi apa pun kepada pihak lain. Selain wawancara, Tempo juga dilarang mengambil foto untuk dokumentasi.
"Maaf, kami enggak bisa ditanya-tanya langsung kayak gini. Kalau mau ke pusat dulu," kata Lia saat dijumpai di lower ground (LG) Kuningan City, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016. Tak jelas alasan di balik aksi diam para penjaga stan ini. Pasalnya, Jumat kemarin, Tempo masih bisa memperoleh informasi dari beberapa stan yang dibuka di mal.
BACA: Golkar Resmi Dukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017
"Kami sudah dikasih tahu enggak boleh ngomong apa-apa sejak awal booth dibuka kok. Itu mereka (yang memberikan informasi) kurang paham kali ya kalau enggak boleh kasih info ke orang," tutur Lia.
Bersamaan dengan tercapainya target salinan sejuta KTP, tiga partai sudah merapat untuk mendukung Gubernur Ahok kembali mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Ketiga partai tersebut adalah Partai NasDem, Hanura, dan yang paling bungsu adalah Golkar.
BACA: Kasus Duit Reklamasi ke Lingkaran Ahok, PDIP: Jangan Menguap
Adapun jumlah kursi partai yang mendukung Ahok, jumlah kursi ketiga partai tersebut ada 24 kursi. Jumlah kursi tersebut sudah cukup untuk mengusung calon. Meski begitu, Ahok belum menentukan sikap apakah ia akan berjalan bersama partai atau maju lewat non-partai.
Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta mengajukan syarat bagi pasangan calon non-partai untuk menggalang dukungan hingga minimal 532.210 pemilih atau 7,5 persen dari daftar pemilih tetap. Sejak Mei lalu, jumlah KTP sebagai syarat sudah terpenuhi. Berdasarkan rilis laman www.temanahok.com, jumlah salinan KTP untuk Ahok mencapai 1.024.632 lembar.
LARISSA HUDA
BACA JUGA
Pilkada DKI, Sandi Uno: Saya Mencium Aroma Kemenangan
Golkar Resmi Dukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017