Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Unik Purwakarta Jaga Toleransi Saat Ramadan

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan), menyampaikan kuliah umum rutin di Sekolah Idiologi di Balai Citra Resmi Pemkab Purwakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Nanang Sutisna
Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan), menyampaikan kuliah umum rutin di Sekolah Idiologi di Balai Citra Resmi Pemkab Purwakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Nanang Sutisna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta punya cara unik dalam menyambut Ramadan. Selama dua tahun terakhir, Purwakarta menjalankan program yang diberi nama Ramadan Toleran. Di Kota Santri itu, justru warung-warung bisa tetap buka tanpa dirazia oleh satuan polisi pamong praja (Satpol PP).

Bupati Dedi Mulyadi mengisahkan Ramadan Toleran awalnya juga mendapat penolakan dari beberapa ormas keagamaan. "Saya sempat dibilang orang gila, goblok, nggak mikir, otak di dengkul karena mengeluarkan kebijakan Ramadan Toleran itu," kata Dedi saat berbagi kisah kepada Tempo, dalam obrolan selepas subuh, Selasa pagi, 14 Juni 2016.

Akan tetapi, Bupati yang gandrung berpakaian adat Sunda pangsi lengkap dengan ikat kepalanya itu, terus maju jalan. Ia punya prinsip pakai kacamata kuda. "Selagi benar, kenapa harus surut dengan ocehan orang-orang yang belum faham betul ihwal arti toleran itu," ujarnya.

Dedi mengatakan untuk menjalankan Ramadan Toleran ini para pemilik warung atau resto dipasangi spanduk dengan kalimat yang jenaka dan mudah dicerna. Misalnya: "Ramadhan Toleran, Anda dipersilakan makan dan minum seperti biasa apabila: Non muslim; Dalam keadaan sakit; Dalam keadaan hamil; Sedang menyusui; Sedang datang bulan (menstruasi); Anak (belum dewasa); Dalam keadaan uzur (usia lanjut); Dalam perjalanan jauh (musafir)".

Dan yang kesembilan yaitu orang dalam keadaan sakit ingatan (gila). Khusus buat poin sembilan diberi penjelasan, "Kami siapkan ambulance dan perawatan untuk mengantar anda ke rumah sakit jiwa." Lalu disambung dengan tulisan:silahkan hubungi SEMAR ( Safety Emergency Medical Ambulance Rescue) melalui aplikasi dokter online dan SMS Center 0812129775.

Tulisan terakhir dalam banner tersebut berbunyi: "Hormatilah orang yang berpuasa dan orang yang tidak berpuasa".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah seorang warga Purwakarta, Winarsih, mengaku surprise dengan pemasangan banner Ramadhan Toleran di setiap rumah makan dan tempat keramaian tersebut. "Isinya itu lho, seoalah-olah siapa pun dbolehkan tidak berpuasa. Tetapi, setelah dibaca saksama, ternyata mereka yang dibolehkan buka puasa itu, ya orang-orang yang dibolehkan buka oleh ajaran islam saja," katanya.

Ia menilai, pesan untuk menghormati orang berpuasa melalui spanduk, pamflet itu memang tidak harus dilakukan kelewat serius atau statis. Cara yang dilakukan melalui banner Ramadhan Toleran malah lebih bagus dan jenaka. "Pokoknya keren deh," ujar Winarsih sambil tersenyum.

Maka, kini, Dedi pun mengaku mendapatkan pujian atas upaya kerasnya mengejawantahkan Ramadan Toleran. "Alhamdulillah, rekan-rekan sesama kepala daerah banyak mengapresiasinya bahkan ingin menirunya," kata dia.
Cuma, Dedi berujar, para kepala daerah lain, dari sisi mental mengaku belum siap dihujat dan dicemoohkan warga yang kontra jika kelak mengeluarkan kebijakan sama soal Ramadan Toleran itu di daerahnya.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images
Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.


Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Plt gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek ketersediaan beras dan bahan pokok ke Food Station, Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, 4 April 2017. TEMPO/INGE KLARA
Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.


Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.


Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

TEMPO/Dasril Roszandi
Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.


Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Lomba membuat bungkus ketupat di Senggigi. TEMPO/Supriyantho Khafid
Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.


Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.


Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Ratusan pemudik berjalan menuju gerbong Kereta Api (KA) Ekonomi Progo rute Yogyakarta - Jakarta di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, 10 Juli 2016. Arus balik pemudik pengguna jasa transportasi Kereta Api diperkirakan mencapai puncaknya pada 10 Juli karena aktivitas sejumlah perkantoran sudah mulai masuk pada esok hari. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.


Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Kendaraan wisatawan antre memasuki gerbang Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 2016. Sejak awal libur lebaran, destinasi wisata favorit ini telah dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.


Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Menteri Perhubungan Ignasius Jonanmemantau arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Sabtu, 2 Juli 2016. Tempo/Bagus Prasetiyo
Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.


Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.