Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Bentuk Tim Selidiki Perobohan Markas Radio Bung Tomo

image-gnews
Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Polrestabes Surabaya gelar identifikasi di eks markas radio Bung Tomo, Rabu, 11 Mei 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membentuk dua tim khusus untuk menyelidiki kasus perobohan bangunan markas radio Bung Tomo di Jalan Mawar Nomor 10, Surabaya.

Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Komisaris Manang Soebeti. Menurut dia, tim pertama dari Unit Harta Benda, Bangunan, dan Tanah (Harda Bangtah). Sedangkan tim kedua dari Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter).

Menurut Manang, tim pertama berfokus pada sejarahnya, mulai penetapan rumah itu sebagai cagar budaya hingga semua hal yang berkaitan dengan sejarah bangunan seluas 15 x 30 meter itu.

Manang menjelaskan, tim pertama memeriksa sejumlah pihak yang berkaitan dengan sejarah rumah itu, di antaranya pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya dan arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan. “Juga sejarawan yang mengetahui bangunan itu,” katanya kepada Tempo di kantornya, Kamis, 12 Mei 2016.

Adapun tim kedua berfokus pada perusakan cagar budaya itu, mulai siapa pembongkarnya, izin pembongkarannya dari siapa, siapa yang menyuruh membongkar, hingga segala hal yang berkaitan dengan perusakan cagar budaya. “Penyidik di tim kedua akan memeriksa sejumlah pihak, mulai pemilik rumah, pekerja atau kuli, hingga kontraktornya,” ucap Manang.

Manang menuturkan pihaknya telah memeriksa Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati dan dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya. Mereka menjelaskan secara detail tentang bangunan cagar budaya itu hingga akhirnya disegel seperti saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, kata Manang, penyidik segera mengirimkan surat kepada pemilik awal bangunan itu. Mereka adalah Narindrani dan Tjintariani. Keduanya merupakan anak Amin.

Amin adalah pegawai perkebunan pada masa kolonial Belanda yang diberi rumah itu. Amin sudah meninggal dunia, sehingga bangunan itu diwariskan kepada Narindrani dan Tjintariani. “Pihak Jayanata dan lainnya juga akan segera kami periksa,” ucap Manang.

Wiwiek Widayati datang ke Markas Polrestabes Surabaya sekitar pukul 09.30 WIB. Dia menjalani pemeriksaan hingga siang hari. Seusai pemeriksaan, Wiwiek mengaku ditanya penyidik seputar sejarah cagar budaya itu.

Wiwiek berujar, dia berusaha menjelaskan sedetail mungkin tentang sejarah rumah itu. “Ya, seputar sejarah bangunan cagar budaya itu,” tuturnya sembari menghindari wartawan yang telah menunggunya.

MOHAMMAD SYARRAFAH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antisipasi Jenazah Corona Dibawa Paksa, Polisi Jaga Rumah Sakit

9 Juni 2020

Petugas medis menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Sabtu, 16 Mei 2020. Juru Bicara Kasus Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan update terbaru jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia dengan 1.089 orang meninggal dunia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Antisipasi Jenazah Corona Dibawa Paksa, Polisi Jaga Rumah Sakit

Polrestabes Makassar menempatkan petugasnya di beberapa rumah sakit untuk mengantisipasi upaya paksa membawa jenazah pasien Covid-19


Bom Meledak di Markas Polrestabes Medan Bikin Orang Berhamburan

13 November 2019

Petugas kepolisian berhamburan keluar gedung usai terjadi aksi bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, 13 November 2019. Diduga dua pelaku aksi bom bunuh mengenakan atribut Ojek Online. Foto/Istimewa
Bom Meledak di Markas Polrestabes Medan Bikin Orang Berhamburan

Panjaitan sempat menduga suara ledakan bom menjelang apel pagi itu bunyi trafo. "Saya kira trafo meledak." kata Panjaitan.


Bunyi Bom di Markas Polrestabes Medan Sempat Diduga Trafo

13 November 2019

Suasana Di Dalam Markas Polrestabes Medan Sesaat Setelah Serangan Bom Bunuh Diri. Foto : Sahat Simatupang Tempo
Bunyi Bom di Markas Polrestabes Medan Sempat Diduga Trafo

Bunyi ledakan bom itu membuat orang berlarian keluar dari halaman dalam Mako Polrestabes. "Apalagi saat ini sedang ramai mengurus SKCK."


Bom Bunuh Diri Meledak di Mapolrestabes Medan Pagi Ini

13 November 2019

Ilustrasi bom bunuh diri. shutterstock.com
Bom Bunuh Diri Meledak di Mapolrestabes Medan Pagi Ini

Polisi mengamankan lokasi dan memasang garis pembatas di lokasi meledaknya bom itu.


Pagi Ini, Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya

14 Mei 2018

Petugas memeriksa lokasi ledakan bom di sebuah gereja di Surabaya, 13 Mei 2018. AP/Trisnadi
Pagi Ini, Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya

Setelah bom di Surabaya dan bom di Sidoarjo, kembali terjadi ledakan bom di Markas Polrestabes Surabaya.


Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

27 September 2017

Spanduk penduduk menolak proyek apartemen di Yogyakarta.
Proyek Properti Bermasalah dan Ancaman Warisan Budaya di Yogya

Pegiat Warga Berdaya, Elanto Wijoyono menyebut Pemerintah Kota Yogyakarta abai dan tak tegas menerapkan aturan.


Tim Saber Pungli Geledah Kantor Dinas Tata Ruang Makassar

11 Agustus 2017

Ilustrasi pungli. shutterstock.com
Tim Saber Pungli Geledah Kantor Dinas Tata Ruang Makassar

Tim saber Pungli menggeledah dan melakukan pemeriksaan di ruangan Pengawasan dan Pengaduan Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar.


Polisi Tangkap Satu Terduga Pengeroyok Ricko Andrean, Aksinya...  

1 Agustus 2017

Bobotoh Persib Ricko Andrean, yang akhirnya meninggal setelah mengalami keroyokan. instagram.com
Polisi Tangkap Satu Terduga Pengeroyok Ricko Andrean, Aksinya...  

Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung menangkap satu terduga pelaku pengeroyok Ricko Andrean, berinisial WG, yang disebut menendang dada korban.


Ricko Andrean Tewas, Polisi Kantongi Identitas Para Pengeroyok  

31 Juli 2017

Ricko Andrean, bobotoh Persib Bandung korban pengeroyokan bobotoh lain, meninggal dunia pada Kamis, 27 Juli 2017.
Ricko Andrean Tewas, Polisi Kantongi Identitas Para Pengeroyok  

Tim Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung sudah mengantongi identitas terduga para pelaku pengeroyok Ricko Andrean hingga tewas.


Tim Macan Tembak Pengedar Sabu, Kaki Kiri dan Kanan Didor

21 Juli 2017

Ilustrasi pembunuhan mengunakan pistol. Tempo/Indra Fauzi
Tim Macan Tembak Pengedar Sabu, Kaki Kiri dan Kanan Didor

Tim Macan II Polrestabes Makassar menembak kaki kiri dan kanan pengedar narkoba jenis sabu karena disebut lakukan perlawanan.