TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti membantah berita bahwa pelaku mutilasi, Kusmayadi alias Agus bin Dulgani, menangis saat dicokok Kepolisian. Bahkan, kata Krishna, tidak ada tanda-tanda penyesalan dari tersangka ketika ditangkap.
"Dia enggak menangis, dia sadar. Saya belum melihat wajah penyesalan dari tersangka," kata Krishna di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 21 April 2016. Kepolisian menangkap Agus di Surabaya setelah mendapat info melalui hotline Kepolisian setelah Agus dimasukkan dalam daftar pencarian orang.
BACA: Obrolan Mengejutkan Istri Agus dengan Korban Mutilasi Cikupa
Krishna mengatakan tersangka hanya terlihat kaget ketika beberapa polisi tak berseragam mencarinya di Rumah Makan Selero Bundo, Surabaya. Penangkapan dilakukan dengan kerja sama Kepolisian Daerah Jawa Timur. "Tersangka kaget polisi bisa mengejar sampai ke sana," ujar Krishna.
Kamis pagi, Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengirimi Tempo video detik-detik penangkapan Agus. Ia kabur lebih dari sepekan setelah diduga membunuh dan memutilasi Nur Atikah alias Nuri.
BACA: Kronologi Cinta Terlarang Berakhir Mutilasi Wanita Hamil
Di dalam restoran yang belum buka itu, Agus terlihat menangis dan memeluk seseorang. Wajah Agus tampak ketakutan. Ia mengenakan kaus putih dengan motif sablon merah di bagian depan serta celana selutut. Tak ada perlawanan dari Agus saat ditangkap. Masih sesenggukan, Agus digiring ke mobil hitam.
Setelah membunuh dan memutilasi Nuri, Agus mengambil langkah seribu dan meninggalkan Tangerang. Krishna mengatakan Agus sempat menjual telepon seluler Nuri. "Dia enggak kerja, luntang-lantung. Menjual handphone dan duitnya habis," tutur Krishna. Saat ini, polisi menyiapkan berita acara pemeriksaan untuk Agus.
ARKHELAUS W. | DESTRIANITA K.
Baca juga:
Penganiayaan Tamara Blezynski Ternyata Sandiwara? Ini Langkah Polisi
Kate Kate Middleton-Pangeran William Berpose Canggung: Ada-apa?