Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Skandal surat Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi memasuki babak baru. Salah seorang staf Sekretariat kabinet dalam pemeriksaan yang dilakukan polisi, mengaku telah menerima kompensasi terkait pengajuan usulan renovasi gedung Kedutaan Besar RI di Seoul, Korea Selatan. Hal ini diungkap Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto di Markas Besar Polri, Rabu (1/3). Menurut Sutanto, kompensasi itu diduga berasal dari PT Sun Hoo Engineering, perusahaan yang mengajukan usulan renovasi tersebut. “(Soal kompensasi) ini sedang kami cek dan didalami oleh penyidik,” kata Sutanto, yang ditemui usai penganugerahan Bintang Bhayangkara Utama kepada Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Slamet Subiyanto.Namun Sutanto enggan menyebutkan siapa staf Sekretariat Kabinet yang dimaksud telah menerima kompensasi itu. Ditanya apakah staf Sekretariat Kabinet yang dimaksud adalah Sekretaris Pribadi Sekretaris Kabinet, Aziz Ahmadi, Sutanto mengatakan, “Saya tidak bisa menyebutkan nama lengkap, tetapi inisialnya 'A',” ujarnya. Mengenai surat Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi yang asli, menurut Sutanto polisi belum mendapatkannya hingga saat ini. Menurut dia, surat yang beredar memiliki beberapa kejanggalan. “Dari surat-surat yang ada, indikasinya memang tidak sesuai “ katanya.Proses penyelidikan skandal surat Sekretaris Kabinet ini, menurut Sutanto, kini masih dalam tahapan pemeriksaan terhadap staf Departemen Luar Negeri. Pihak PT. Sun Hoo Engineering juga akan diperiksa. Namun, Sutanto mengaku tidak tahu kapan waktunya. “Coba cek ke Bareskrim, tetapi semuanya akan diperiksa,” ujarnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, pihak PT Sun Hoo Engineering akan diperiksa dalam waktu dekat. Dimas Adityo/Olivia
Iklan
