TEMPO.CO, Boyolali - Genap tiga pekan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari berbagai daerah ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Guna mengumpulkan modal sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing, sejumlah eks anggota Gafatar berupaya mengobral barang-barang yang sempat mereka bawa saat dipindahkan dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
"Mereka menawarkan barang bawaannya dengan sangat murah. Tapi mereka maunya menjual barang-barang itu sekaligus dalam satu paket alias tidak diecer," kata Mulyani, 35 tahun, pada Rabu, 17 November 2016.
Mulyani adalah salah satu pedagang makanan tepat di depan pagar Asrama Haji Donohudan sejak asrama itu menjadi tempat penampungan eks anggota Gafatar. "Kemarin ada eks anggota Gafatar asal Medan yang hendak menjual perabotan dapur lengkap dalam satu peti kayu berukuran besar," ucap Mulyani.
Namun, saat Mulyani hendak membeli satu tabung gas saja, dia menolak. "Kalau cuma beli satu, nanti saya tidak bisa jual semuanya karena sudah tidak komplit lagi," ujar Mulyani menirukan alasan eks anggota Gafatar itu.
Selain itu, belum lama ini, ada eks anggota Gafatar asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menawarkan satu set peralatan bengkel. "Tapi sama saja, tidak boleh diecer," tutur Mulyani.
Tapi ada juga mantan anggota Gafatar yang membagikan barangnya secara cuma-cuma kepada pedagang di depan pagar asrama haji itu. "Mereka membagikan tikar, karpet, minyak goreng, dan sekarung jagung. Mungkin karena mereka tidak lama lagi akan dipulangkan," ujar Bibit salah satu pemilik warung makan di sekitar Asrama Haji Donohudan.
Hingga Rabu pagi, 17 Februari 2016, jumlah eks anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan masih ada 404 orang. Sebanyak 302 orang di antaranya akan dipulangkan ke Sumatera Utara. "Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Utara masih membahas rencana penjemputan warganya," kata Kepala Subbidang Pemilu, Pendidikan, dan Budaya Politik Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Jawa Tengah Haerudin.
DINDA LEO LISTY