TEMPO.CO, Luwu - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Belopa, Kabupaten Luwu, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Senin 15 Pebruari 2016. Mereka mendesak Kepala Dinas Pendidikan, segera mencopot Kepala Sekolah SMAN 1 Belopa, Sahrun Zakaria.
Prayogi, koordinator lapangan, mengatakan desakan mencopot kepala sekolah didasarkan banyaknya penggunaan anggaran yang tidak transparan, prestasi siswa SMAN 1 Belopa, menurun drastis selama dipimpin Sahrun, serta adanya tindakan yang tidak etis yang dilakukan kepala sekolah kepada beberapa siswa dan guru.
"Termasuk adanya pungutan liar yang bersifat memeras pada siswa yang dilakukan kepala sekolah, saat penerimaan siswa baru. Setiap tahun siswa baru dimintai Rp 500 ribu, dan terjadi setiap tahun," kata Prayogi, Senin 15 Pebruari 2016.
Yogi memastikan, seluruh siswa SMAN 1 Belopa akan mogok belajar selama tuntutan siswa tidak dipenuhi, yakni Sahrun Zakaria diberhentikan sebagai kepala sekolah.
Setelah berorasi di kantor Dinas Pendidikan, ratusan siswa berjalan kaki sekitar dua kilometer menuju kantor DPRD Luwu, di sana mereka kembali melakukan orasi mendesak Kepala Sekolah dicopot.
"Selain akan mogok belajar, kami juga akan menyegel sekolah," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Pahri, berjanji akan memanggil Kepala sekolah SMAN 1 Belopa, dia juga akan melaporkan tuntutan siswa tersebut ke Bupati Luwu.
"Mohon bersabar, pencopotan pejabat itu ada mekanismenya, tidak bisa instan, kami berjanji akan segeta proses tuntutan anak-anaku semua," kata Andi Pahri.
Sementara Sahrun, belum dapat dikonfirmasi, namun berdasarkan penuturan Kepala Dinas Pendidikan, Sahrun bersedia meletakan jabatannya.
HASWADI